Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karmin, Korban Lion Air, Sulung dari 7 Bersaudara yang Selalu Jadi Panutan...

Kompas.com - 05/11/2018, 10:15 WIB
Heru Dahnur ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Suasana duka menyelimuti posko Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung. Pada Senin (5/11/2018) ini salah satu jenazah korban Lion Air JT 610, Karmin (68), dijadwalkan tiba.

Sejumlah anggota keluarga korban turut hadir untuk melakukan penyambutan.

"Beliau anak pertama dari tujuh bersaudara. Dulunya beliau pegawai PT Koba Tin di Bangka Tengah," kata salah satu adik korban bernama Harli di posko bandara Depati Amir, Senin (5/11/2018).

Dia menuturkan, tiga adik korban turut hadir menunggu di bandara. Namun, isteri korban tidak hadir karena masih berduka.

Baca juga: Bawa Jenazah Karmin ke Pangkal Pinang, Lion Air Delay 1,5 Jam karena Kendala Teknis

"Istri beliau menunggu di rumah. Mau ke sini (bandara) tapi masih berduka," ujar Harli.

Harli mengungkapkan, sebagai anak sulung, korban menjadi panutan bagi saudara-saudaranya yang lain.

Selain memberi solusi terhadap persoalan keluarga, korban juga kerap membantu materi bagi keluarga yang membutuhkan.

"Ketika ada musibah kami cukup terkejut. Karena korban jarang bepergian jauh," beber Harli.

Menurut dia, korban diketahui berada di Jakarta untuk bertemu anak-anaknya.

Baca juga: Terlambat Pulangkan Jenazah Karmin ke Pangkal Pinang, Ini Alasan Lion Air

Pada saat kejadian naas, Senin (29/10/2018) itu, korban pun dalam perjalanan pulang ke Bangka.

"Nanti jenazah beliau disemayamkan satu hari dan dimakamkan di daerah Koba, Bangka Tengah," tutup Harli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com