Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Istri yang Berat Melepas Syachrul, Penyelam Pencari JT 610

Kompas.com - 03/11/2018, 16:31 WIB
Ghinan Salman,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pejuang kemanusiaan itu kini telah gugur. Dikenal memiliki jiwa sosial tinggi, Syachrul Anto (48) rela meninggalkan istri dan kedua anaknya untuk membantu pemerintah mencari ratusan korban dan puing pesawat Lion Air JT 610 registrasi PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) lalu.

Jenazah Syachrul telah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Bendul Merisi, Surabaya. Jaraknya lebih kurang 100 meter dari rumah duka yang beralamat di Jalan Bendul Merisi Gang VIII, Nomor 41, Kecamatan Wonocolo, Surabaya.

Jenazah Syachrul sebelumnya diterbangkan dari Jakarta menuju Surabaya pukul 05.00 WIB dan pukul 08.30 pagi tadi tiba di rumah duka.

Salah satu penyelam dari Indonesia Diver Rescue Team (IDRT) itu kerap terlibat dalam misi kemanusiaan. Pada 2015 lalu, misalnya, Syachrul ikut dalam penyelaman untuk mencari korban pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata.

Baca juga: Presiden Sampaikan Duka Cita atas Gugurnya Penyelam Basarnas

Bahkan, saat gempa dan tsunami mengguncang Palu, Sigi, dan Donggala (Pasigala), Sulawesi Tengah pada 28 September 2018, Syachrul juga jadi relawan di sana selama seminggu.

Meski tidak menyelam di Palu, Syachrul tetap ingin memberikan pertolongan sesuai dengan apa yang bisa dia bantu.

"Dia hanya bilang enggak apa-apa, yang penting tetap bisa membantu," ucap Lyan Kurniawati (39), istri almarhum Syachrul, di rumah duka pada Sabtu (3/11/2018).

Sebelum Berangkat

Hari Jumat (2/11/2018) malam pukul 20.00 WIB, telepon genggam Lyan berdering. Di ujung telepon, petugas Badan SAR Nasional (Basarnas) memberi kabar bahwa suami tercintanya itu telah tiada.

Kini, Lyan harus merasakan kehilangan yang amat mendalam. Suaminya gugur saat membantu evakuasi pencarian Lion Air JT 610.

Lyan tidak mengetahui secara pasti apa penyebab suaminya gugur saat menjalankan tugas.

"Saya cuma kaget karena berangkatnya sehat, tiba-tiba dikabari itu (meninggal) tadi malam. Saya ke Jakarta sudah meninggal, dan baru dibawa ke sini tadi pagi," kata Lyan.

Baca juga: Basarnas Pastikan Penyelam yang Gugur Sudah Jalani Prosedur

Menurut Lyan, Syachrul mendengar musibah jatuhnya pesawat itu saat berada di Yogyakarta. Syachrul, saat itu juga, meninggalkan Lyan di Jogja seorang diri dan berangkat ke Jakarta pada Rabu (31/10/2018).

"Ayah berangkat bersama temannya dari Jogja. Karena kami kebetulan ada urusan di Jogja. Temannya juga ada yang berangkat dari Makassar," ucap Lyan Kurniawati.

Syachrul sempat meminta izin untuk berangkat ke Karawang dalam misi kemanusiaan membantu mencari pesawat Lion Air JT 610.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com