KOMPAS.com - Informasi terkait identifikasi para korban dan pencarian badan pesawat Lion Air JT 610 terus menjadi sorotan.
Salah satunya adalah dugaan beberapa korban pesawat di perairan Karawang merupakan satu keluarga. Lalu, proses pencarian badan pesawat juga masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.
Berikut ini sejumlah fakta terkait kecelakaan pesawat Lion JT 610.
Koordinator Antemortem RS Polri Kramat Jati Kombes Pol Drg Saljiana mengungkapkan, pihaknya menemukan beberapa korban yang diduga sebagai satu garis keluarga saat memeriksa jenazah para korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.
Menurutnya, setidaknya dua keluarga yang masing-masing beranggotakan tiga dan empat orang.
"Saya sampaikan bahwa selama empat hari ini kami sudah bekerja keras mendalami data keluarga. Data keluarga yang kami dapatkan yang seluruhnya menjadi korban itu ada dua keluarga," ujar Saljiana, di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (1/11/2018).
Hal itu didapat dari data antemortem berupa properti dan barang-barang korban yang diserahkan pihak keluarga.
"Antemortem-nya ada. Antemortem DNA itu ada," kata dia.
Baca Juga: Beberapa Korban Pesawat Lion Air JT 610 Diduga Satu Keluarga
Kepala Rumah Sakit Polri Kombes Pol Musyafak mengungkapkan, dari 48 kantong jenazah korban pesawat Lion Air JT 610 yang diperiksa, tidak ditemukan tanda-tanda luka bakar.
"Dari 48 kantong jenazah tidak ada satupun body part yang terkesan kena luka bakar," ujarnya di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (1/11/2018).
Hal ini diyakini Musyafak setelah memeriksa sampel potongan tubuh sebanyak 238 sampel. Selain luka bakar, bagian badan para korban juga tidak menunjukan tanda terkena benda tajam.
"Yang jelas tidak seperti benda tajam diiris. Kalau luka benda tumpul mungkin," kata dia.
Pihak forensik akan lanjut memeriksa delapan kantong jenazah yang dibawa pada Rabu (31/10/2018).
Baca Juga: Tidak Ditemukan Luka Bakar di Tubuh Korban Lion Air JT 610