Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Bayar Tempe Pakai Rp 100.000 dan Tolak Kembalian, Pedagang Berseru "Alhamdulillah"

Kompas.com - 02/11/2018, 11:38 WIB
Caroline Damanik

Editor

PALU, KOMPAS.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Sandiaga Uno mengunjungi pasar tradisional Inpres Manonda, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (2/11/2018) pagi.

Sandiaga mengunjungi dengan sejumlah pedagang dan bertanya kepada mereka tentang kondisi mereka pasca-bencana gempa bumi dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah.

Mantan Wagub DKI itu menyempatkan diri membeli dua potong tempe seharga Rp 12.000 dan Rp 1.000 yang dibayar dengan uang Rp 100.000.

"Alhamdulillah," seru sang penjual ketika Sandiaga tidak mau menerima sisa kembalian uangnya.

Baca juga: Hebohnya Emak-emak di Medan, Tak Mau Jalan meski Sandiaga Sudah Kibarkan Bendera Start

Sandiaga berharap, pasar di Kota Palu dapat kembali ramai dan para pedagang terus semangat berdagang agar harga-harga dapat kembali normal.

Sandiaga yang didampingi Gubernur Sulawesi Tengah serta Ketua DPD Partai Gerindra Sulteng Longki Djanggola itu juga meminta pemerintah daerah berkolaborasi dengan dunia usaha untuk pemulihan sektor ekonomi di tiga wilayah terdampak bencana di Sulawesi Tengah.

Hal itu perlu dilakukan untuk menekan angka inflasi di Kota Palu yang tercatat 2,27 persen dan merupakan inflasi tertinggi di Indonesia pada Oktober 2018.

"Pemerintah dan pengusaha harus berkolaborasi karena sangat penting untuk mengembalikan jaringan distribusi barang pascagempa," kata calon Wakil Presiden dari Prabowo Subianto itu.

Baca juga: Prabowo: Mungkin Ini yang Terakhir untuk Indonesia...

Menurut Sandi, tingginya angka inflasi harus disikapi dengan mempercepat mata rantai distribusi barang-barang kebutuhan pokok. Jika itu disikapi, maka akan mempercepat penurunan harga kebutuhan pokok masyarakat.

"Itu data kadang tidak sesuai dengan kondisi lapangan. Kalau mau lihat, cek langsung ke pasar-pasar. Memang di awal pasca-bencana, harga-harga tinggi. Tetapi saat ini sudah berangsur turun," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala BPS Sulteng Faizal Anwar mengatakan dari 82 kota pantauan indeks harga konsumen (IHK) secara nasional, sebanyak 66 kota mengalami inflasi dan 16 kota mengalami deflasi.

"Inflasi tertinggi terjadi di Kota Palu sebesar 2,27 persen dan inflasi terendah di Kota Cilegon sebesar 0,01 persen," ujarnya.

Sementara itu, laju inflasi tahun kalender di Kota Palu hingga Oktober 2018 tercatat sebesar 4,43 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com