Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, Langkah Risma agar Surabaya Bebas DBD

Kompas.com - 01/11/2018, 16:39 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Tidak lama lagi, Kota Surabaya akan memasuki musim hujan. Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, telah menyiapkan beberapa antisipasi, salah satunya adalah gerakan 1 rumah 1 juru pemantik (jumantik).

Jumantik adalah mereka yang bertugas memantau jentik nyamuk atas persebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD), yang ada di rumah-rumah dan lingkungan sekitar.

Langkah antisipasi itu dilakukan untuk mewujudkan Surabaya bebas demam berdarah.

Baca juga: Jembatan Suramadu Gratis, Risma Perketat Pengawasan dengan Cara Ini

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma menyampaikan, kendati pun tren DBD di Kota Surabaya cenderung menurun dari tahun ke tahun, tetapi dia ingin memastikan penyakit yang disebabkan nyamuk itu bisa lenyap sepenuhnya.

"Setiap tahun turun sih, cuma saya kepinginnya tidak ada (DBD) lagi. Kadang ada botol, bekas gelas pecah, nah itu sering kemudian jadi tampungan air (hujan). Di situlah dia (nyamuk) biasanya bertelur," kata Risma, Kamis (1/11/2018).

Menurut Risma, hal-hal kecil seperti itu harus selalu diperhatikan di masing-masing rumah karena bisa menimbulkan wabah DBD.

Risma meninjau langsung rumah-rumah warga yang ada di Putat Jaya untuk melihat antisipasi yang dilakukan warga.

Nantinya, pihaknya juga akan membagikan edaran kepada warga untuk dilaksanakan kerja bakti di masing-masing wilayah, mulai dari rumah, tempat ibadah, dan sekokah.

Rumah kosong atau tidak berpenghuni juga menjadi perhatian Risma. Sebab, rumah kosong tersebut bisa menjadi sarang nyamuk.

Baca juga: Risma Gelar Sekolah Kebangsaan untuk Siswa Surabaya

"Biasanya kelurahan dan kecamatan melakukan kerja bakti bersama. Tapi, saya berharap tempat-tempat ibadah, sekolah, masjid dan gereja juga dilakukan," imbau Risma.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita menambahkan, setiap tahun angka bebas jentik (ABJ) nyamuk memang kian menurun.

"Tiap tahun, ABJ ini semakin turun. Seperti tahun 2017, angka ABJ mencapai 325. Tahun ini turun menjadi 311," ujar Febria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com