Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Ikhlas, Namun Tetap Berharap Setidaknya Jasad Doni Ditemukan"

Kompas.com - 01/11/2018, 12:05 WIB
Kontributor Kompas TV Babel, Rahmatul Fauza,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta - Pangkal Oinang pada Senin ( 29/10/) lalu, meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban.

Seperti yang dirasakan orangtua Doni Iskani, salah satu korban jatuhnya pesawat Lion Air di Perairan Tanjung, Karawang.

Ditemui di rumahnya Kawasan Semabung, Pangkal Pinang, Kamis (1/11/2018) pagi, ibunda Doni Iskani, Kasni, tampak berusaha untuk tegar menerima musibah ini.

Doni Iskani yang merupakan anak kembar adalah pegawai PUPR Kepulauan Bangka Belitung. Dua orang pegawai PUPR Babel turut jadi korban dalam peristiwa ini. Yaitu Doni Iskani dan Iriawan.

Sehari sebelum musibah itu terjadi, Doni sempat menelepon beberapa teman kerjanya dan juga istrinya.

"Minggu malam itu Doni sempat video call ke teman-teman kerjanya. Doni juga menelepon istrinya mengabarkan akan pulang pada Senin pagi," ujar Kasni.

Baca juga: 5 Fakta Baru Tragedi Lion Air JT 610, Sinyal Kotak Hitam hingga Bangkai Kapal

Kembaran Doni, Dedi Iskani, bersama istri Doni, Literiana kini sudah berada di Jakarta untuk keperluan identifikasi.

"Tadi malam Dedi, sudah nelepon. Katanya sepatu dan tas Doni sudah ketemu. Kami sudah iklhas. Tapi kami tetap berharap Doni bisa ditemukan, setidaknya jasadnya. Supaya bisa kami kuburkan," tutur Kasni.

Doni meninggalkan seorang istri, dan dua orang anak.

Baca juga: Ketabahan Keluarga Harwinoko Hadapi Musibah Kecelakaan Lion Air

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com