Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Keluar dari Lapas, AS Jadi Bandar Narkoba dan Ditembak Polisi

Kompas.com - 31/10/2018, 21:43 WIB
Hendra Cipto,
Khairina

Tim Redaksi


MAKASSAR, KOMPAS.com – Baru keluar dari lembaga pemasyarakatan (lapas) setelah menjalani hukumannya, AS (42) warga Jl Mallengkeri kembali melakukan aksi kejahatan dengan menjadi bandar narkotika.

AS melawan dan berusaha kabur sehingga polisi terpaksa menembak kakinya.

Kasubag Humas Polrestabes Makassar AKP Diaritz Felle dalam keterangan tertulisnya, Rabu (31/10/2018) mengatakan, AS merupakan residivis kasus narkoba dan mengedarkan barang haramnya di Kota Makassar.

AS baru saja keluar dari lapas pada September 2018 lalu namun dia kembali menjalankan bisnis haramnya tersebut.

Baca juga: Jalani Sidang, Reza Bukan Bantah Barang Bukti Narkoba Miliknya

Diaritz menceritakan, penangkapan AS berawal saat polisi mendapat informasi tentang aksi tersangka.

Tim Elang Satuan Narkoba yang dipimpin langsung Kasat Narkoba Polrestabes Makassar, Kompol Diari Astetika berhasil menangkap AS di rumah kos-nya, Selasa (30/10/2018).

“AS ditangkap di rumah kosnya di jalan Malengkeri, kemudian petugas melakukan penggeledahan di dalam rumahnya dan menemukan narkoba diduga jenis sabu yang dibungkus menggunakan lakban dengan berat sekitar 50 gram, satu buah timbangan digital serta 3 unit ponsel dan 3 bungkus sachet kosong,” ungkap Diaritz.

Diaritz menuturkan, AS ditangkap bersama teman wanitanya inisial AI (31). Dari pengakuan AS, barang haram tersebut adalah miliknya yang dia dapatkan dari seorang bandar besar yang tinggal di Kabupaten Gowa.

Berdasarkan pengakuan AS, polisi bergerak untuk melakukan pengembangan terhadap bandar besar. Namun, di perjalanan, AS tiba-tiba memukul dan menendang bagian dada polisi dan berupaya melarikan diri.

Polisi sempat melepaskan tembakan peringatan ke udara 3 kali, tetapi tersangka tidak menghiraukannya.

"Sehingga, polisi terpaksa melumpuhkan dengan cara menembak kaki kanan tersangka untuk menghentikan pelariannya,” tandasnya.

Setelah dilumpuhkan, tambah Diaritz, tersangka kemudian dilarikan ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan tim medis.

“Kini tersangka sudah berada di sel markas Polrestabes Makassar guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” tambahnya.

Kompas TV Peru adalah produsen obat terbesar kedua di dunia setelah Kolombia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com