Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Berharap Kedua Anak Kami Bisa Dikembalikan ke Sini, Apa Pun Kondisinya"

Kompas.com - 31/10/2018, 11:28 WIB
Amriza Nursatria,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PALI, KOMPAS.com - Kecelakaan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 pada Senin (29/10/2018) lalu menyebabkan duka mendalam bagi keluarga Anang Urif dan istrinya, Khusnaini, warga Kelurahan Pasar Bhayangkara, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan.

Dua orang anggota keluarga mereka, masing-masing Chandra Kirana (29) dan istrinya, Cici Arsika (28), turut menjadi korban dalam peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air rute penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang, Provisi Kepulauan Bangka Belitung, itu.

Chandra dan Cici sendiri merupakan 2 dari 4 warga PALI yang turut jadi korban jatuhnya pesawat tersebut. Dua lainnya bernama Asep dan Dadang.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di kediaman keluarga korban, kesedihan masih menyelimuti Anang Urif dan Khusnaini.

Sejumlah keluarga dan tetangga juga masih berkumpul sembari menonton televisi untuk mendapatkan infromasi terbaru tentang peristiwa tragis tersebut.

Baca juga: 10 Pegawainya Jadi Korban Lion Air JT 610, Operasional BPK Bangka Belitung Pincang

Mereka berharap dan terus berdoa semoga ada keajaiban sehingga Chandra dan Cici yang baru menikah lima bulan itu ditemukan selamat dan dapat kembali berkumpul bersama mereka, walau mereka sadar harapan itu tipis.

Khusnaini, ibunda Chandra yang terlihat lelah mengatakan, informasi tentang kecelakaan pesawat Lion JT 610 didapatnya dari televisi yang secara tak sengaja ia tonton pada Senin lalu.

Khusnaini langsung menelepon salah satu anaknya bernama Bayu yang ada di Prabumulih untuk mengecek kabar tersebut. Khusnaini cemas karena ia tahu anaknya, Chandra, dan menantunya, Cici, saat itu sedang dalam perjalanan pulang ke Pangkal Pinang, tempat mereka menetap usai menikah. Keduanya usai berlibur di Bali.

“Setelah anak saya Bayu mendapat kepastian bahwa memang benar ada pesawat dari Jakarta tujuan Pangkal Pinang jatuh, ia langsung memesan tiket dan terbang ke Jakarta guna memastikan informasi tersebut dan mengecek keberadaan kakaknya, Chandra dan istrinya, Cici,” katanya

Khusnaini menambahkan, kepastian bahwa Chandra dan Cici ada dalam pesawat didapat setelah keluar daftar manivest pesawat yang tertulis nama Chandra Kirana dan Cici Ariska.

Baca juga: Pemkab Karawang Sediakan 4.500 Nasi Bungkus untuk Tim Evakuasi Lion Air JT 610

Khusnaini dan suaminya, Anang Urif, berharap dapat terbang ke Jakarta untuk melihat anak dan menantunya itu apapun keadaannya. Namun karena sudah diwakili oleh anaknya, mereka hanya bisa pasrah menunggu di rumah di Kabupaten PALI, Sumatera Selatan.

“Ya, sebenarnya kami sangat berharap bisa ke Jakarta melihat kondisi di sana, tapi sudah diwakili oleh dua kakak Chandra, maka kami menunggu saja di sini. Kami juga berharap jika sudah ditemukan, apa pun kondisinya, kedua anak kami dapat dikembalikan ke sini di PALI,” tambah Anang Urif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com