BANDUNG, KOMPAS.com - Dicky Jatnika dilaporkan keluarga sebagai salah satu penumpang pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).
Pesawat dengan rute Jakarta-Pangkalpinang ini jatuh sesaat setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.
"Kata istrinya memang Dicky ada di pesawat itu,” ungkap Mamah (57), salah satu saudara dari korban saat ditemui di kediaman keluarga Dicky, Senin siang.
Baca juga: Kenangan Terakhir Keluarga Korban Lion Air, Pesan Kasur hingga Postingan Haru di Insta Story
Mamah menuturkan, Dicky datang ke Jakarta untuk menemui istrinya. Dia memang kerap bolak-balik Jakarta Pangkal Pinang lantaran pekerjaannya sebagai pegawai negeri sipil di BPK RI di Pangkal Pinang.
“Istrinya di Jakarta. Jadi setiap Sabtu pasti pulang pergi Pangkal Pinang Jakarta,” tuturnya.
Kabar itu juga membuat keluarga cemas orangtua korban, Adi Dutisna dan Eti Sudarti. Bersama adik dan kakak korban langsung meluncur ke Jakarta usai menerima kabar tersebut.
“Di sini cuma rumah orangtuanya saja. Tadi baru saja pergi ke Jakarta buru-buru karena panik dan cemas,” ungkapnya.
Baca juga: Cerita Nelayan Lihat Pesawat Terbang Miring dengan Sayap ke Bawah di Lokasi Jatuhnya Lion Air
Mamah menjelaskan, korban memang jarang pulang ke Bandung. Terakhir kali, lanjut dia, Dicky pulang pada bulan September 2018 kemarin.
“Bulan kemarin pulang nengokin kakaknya yang lagi sakit,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Camat Kiaracondong, Tarya mengatakan, pihaknya sempat menerima informasi terkait kabar salah satu warganya yang menjadi korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610.
“Kami juga baru dapat informasi barusan jam 14.00 WIB dari Humas Kota Bandung. Kemudian kami cek ke operator e-KTP dan didapat alamat lengkap di sini dan memang warga sini,” tuturnya.
Baca juga: Duka Keluarga Pramugari Alfiani, Firasat Burung Perkutut hingga Ayah Tak Mau Nonton TV
Tarya mengatakan, pihaknya akan mengawal hingga ada kejelasan informasi dari crisis centre di Jakarta.
“Kami akan mengawal terus informasi selanjutnya apakah jenasah dibawa ke sini atau tidak. Kalau dibawa kesini kai akan mengurus penguburannya kalau jenazah sudah ditemukan. Sekarang yang terpenting ditemukan dulu saja,” ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.