Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melacak Jejak Lion Air JT 610, Kerahkan KRI hingga Petakan Radius Pencarian

Kompas.com - 30/10/2018, 13:26 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Petugas SAR gabungan dari Basarnas, TNI dan Polri, terus melakukan pencarian korban dan badan pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat

KRI Banda Aceh pun segera diterjunkan untuk membantu proses pencarian bangkai pesawat. Menurut Basarnas, radius pencarian sudah ditetapkan, namun badan pesawat masih terus dilacak.

Seperti diketahui, pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang jatuh di perairan Tanjung, Karawang, Senin pagi. Pesawat tersebut mengangkut 178 orang dewasa, 1 anak, dan 2 bayi serta 7 kru pesawat.

Inilah sejumlah fakta baru terkait usaha pencarian korban dan badan pesawat Lion Air JT 610.

1. Badan pesawat Lion Air JT 610 belum terlacak

Personel TNI AL melakukan pencarian pesawat Lion Air JT610 dengan menggunakan KRI Sanca di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A Personel TNI AL melakukan pencarian pesawat Lion Air JT610 dengan menggunakan KRI Sanca di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).

Pada hari Senin sore, (29/10/2018), Direktur Operasional Basarnas Brigjen Bambang Suryo mengatakan, badan pesawat Lion Air JT 610 belum ditemukan dan ini menjadi satu-satunya kendala proses evakuasi.

"Tidak ada kendala dalam penyelaman. Hanya lokasinya yang belum dipastikan. Kalau sudah ditemukan pasti akan langsung dilakukan evakuasi bangkai kapal (pesawat) tersebut," kata Bambang, saat konferensi pers di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (29/10/2018).

"Selama 24 jam kami prioritaskan dengan menggunakan peralatan seperti KRI, itu memungkinkan. Semoga alat dari BPPT juga cepat bergabung," kata Bambang.

Hingga saat ini, tim pencarian telah menemukan potongan tubuh yang diduga merupakan penumpang pesawat tersebut beserta serpihan pesawat.

Baca Juga: Badan Pesawat Lion Air yang Jatuh Belum Ditemukan Jadi Kendala Pencarian

2. KRI Banda Aceh yang temukan bangkai Air Asia, diterjunkan

Anggota TNI AL menangani jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di KRI Banda Aceh dalam operasi pencarian di Laut Jawa, dekat perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Sabtu (3/1/2015).AFP PHOTO / ADEK BERRY Anggota TNI AL menangani jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di KRI Banda Aceh dalam operasi pencarian di Laut Jawa, dekat perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Sabtu (3/1/2015).

Panglima Koarmada I Laksamana Muda Yudo Margono mengatakan, KRI Banda Aceh dikerahkan karena berpengalaman mengevakuasi pesawat Air Asia QZ 8501 yang jatuh di Selat Karimata, Desember 2014.

"Nanti (KRI) Banda Aceh berangkat dengan seperti pengalaman yang lalu pernah Air Asia dengan kemampuan menyelam kami dan tentu akan kami maksimalkan," kata Yudo di Dermaga JICT2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (29/10/2018).

Menurut rencana, kapal tersebut akan mengangkat bangkai pesawat bila ditemukan seperti yang dilakukan ketika mengangkut pesawat Air Asia QZ 8501.

"Kalau sudah ketemu titiknya akan kami maksimalkan untuk melaksanakan pengangkatan seperti yang lalu pernah kami laksanakan," ujar Yudo.

Baca Juga: Berpengalaman Temukan Air Asia, KRI Banda Aceh Dikerahkan Cari Lion Air JT 610

3. Radius pencarian korban di perairan Tanjung Karawang 

Personel Basarnas melakukan penyelaman untuk mencari korban pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di laut utara Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018). ANTARA FOTO/DOC.BASARNAS Personel Basarnas melakukan penyelaman untuk mencari korban pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di laut utara Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com