Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentuk Pokja Pemenangan Jokowi 2019, Tim Jokowi Center Tempatkan 2 Relawan di TPS

Kompas.com - 27/10/2018, 23:05 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi


SOLO, KOMPAS.com - Tim Jokowi Center membentuk kelompok kerja (Pokja) pemenangan Jokowi 2019.

Pembentukan pokja pemenangan Jokowi 2019 ini diharapkan bisa bersinergi dengan Tim Kampanye Nasional (TKN) dalam memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden, Jokowi - Ma'ruf Amin.

Ketua Jokowi Center Pusat Mulyono mengatakan, pembentukan pokja pemenangan Jokowi 2019 tersebut untuk membantu TKN yang telah bekerja lebih dahulu dengan seluruh partai pengusung dalam memenangkan pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin.

"Pokja pemenangan Jokowi nanti menjadi sinergi di tingkat TPS (Tempat Pemungutan Suara). Kami bicara bagaimana memenangkan Pak Jokowi di 2019," kata Mulyono seusai mengukuhkan Tim 7 Jokowi Center Jawa Tengah di Pendapa Joglo Sriwedari Solo, Jawa Tengah, Sabtu (27/10/2018).

Baca juga: Dua Hari,Tim Kampanye Jokowi-Maruf se-Indonesia Berkumpul di Surabaya

Dia mengungkapkan, pokja pemenangan Jokowi ini tengah didesain oleh tim Jokowi Center. 

Menurut Mulyono, pokja ini basisnya relawan langsung terjun ke setiap TPS yang ada di berbagai daerah di Indonesia. Setiap TPS akan ditempatkan sedikitnya dua orang relawan.

"Teman-teman IT kami sedang mendesain konsepnya. November akhir akan kami luncurkan untuk memberi ruang kepada masyarakat agar mendaftarkan melalui aplikasi yang sedang didesain oleh taman-teman (Jokowi Center)," ungkap Mulyono.

Mulyono menjelaskan, para relawan yang tergabung dalam pokja pemenangan Jokowi juga akan melakukan door to door ke setiap pemilih sesuai Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang berada di TPS masing-masing daerah.

Sehingga, setiap hari relawan bertemu minimal 5 orang pemilih atau keluarga kemudian mengunggahnya ke sistem aplikasi pokja pemenangan Jokowi.

"Kalau ada 600.000 sekian TPS kali lima orang perhari berarti ada sekian juta yang datanya masuk. Pada Februari akan kami evaluasi sistem ini sehingga pada bulan itu kami akan mengetahui berapa jumlah pemilih yang tercover dalam aplikasi. Sehingga dua bulan sebelum pencoblosan kami akan tahu Pak Jokowi akan menang atau tidak," ujar dia.

Konsep tersebut, ungkap, Mulyono mencontoh ketika pemilihan wali kota Surakarta pada tahun 2010.

Suara Jokowi sudah bisa diketahui tiga bulan sebelum pemilihan, saat itu 61 persen. Namun, pada kenyataannya suara Jokowi pada waktu pemilihan mencapai 90 persen.

Kompas TV Hal itu disampaikan La Nyalla di hadapan sejumlah awak media di kantornya di Kota Surabaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com