Pilkada Ulang Sampang, Bawaslu RI Temukan DPT Tak Dipampang di TPS

SAMPANG, KOMPAS.com - Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sampang yang digelar  Sabtu (27/10/2018) masih ditemukan banyak kejanggalan.

Kejanggalan tersebut menjadi temuan Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu RI) saat mendatangi sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Anggota Bawaslu RI M. Afifuddin mengatakan, ada beberapa kejanggalan di TPS yang menjadi temuan.

Salah satunya, petugas TPS tidak memasang atau menempel Daftar Pemilih Tetap (DPT). Afifuddin sudah meminta kepada tiap-tiap petugas agar segera menempel sebelum proses pencoblosan selesai.

"DPT itu penting untuk diketahui setiap pemilih yang datang ke TPS. Kalau tidak ditempel atau dipampangkan, bisa menimbulkan masalah," ujar Afifuddin.

Afif menambahkan, petugas di TPS seharusnya lebih waspada soal DPT. Apalagi yang menjadi persoalan utama pada pilkada sebelumnya berupa DPT yang kemudian berujung gugatan dan penetapan PSU.

"Pemampangan DPT itu teknis, namun jika diabaikan bisa saja menimbulkan masalah lagi," ucapnya.

Selain soal DPT, Afif juga menemukan sejumlah TPS yang akses jalannya sempit dan sulit untuk diakses oleh masyarakat. terutama bagi masyarakat yang menyandang disabilitas.

Padahal, TPS itu harus nyaman bagi siapa pun, terutama bagi yang sudah lanjut usia atau pun bagi yang disabilitas.

Baca juga: 7.000 Aparat Amankan Pilkada Ulang di Sampang

Warga Sampang memilih tiga pasangan calon (paslon) dalam PSU Pilkada kali ini. Paslon nomor urut 1 H. Slamet Junaidi dan H. Abdullah diusung oleh PPP, PDIP, Golkar, Nasdem dan PKS.

Paslon nomor urut 2 H. Hermanto Subaidi dan H. Suparto. Paslon ini diusung oleh Gerindra, PKB dan PBB. Paslon nomor urut 3, H. Hisan dan H. Abdullah, diusung oleh Partai Demokrat dan PAN.

Hasil rekapitulasi KPU Sampang pada Kamis (5/7/2018) lalu, Paslon Slamet Junaidi-Abdullah Hidayat meraup 257.121 suara atau (38,0438 persen).

Sedangkan paslon nomor urut 2 memperoleh 252.676 suara (37,3861 persen). Paslon nomor urut 3 memperoleh 166.059 suara (24,5702 persen).