SURABAYA, KOMPAS.com - Kunjungan cawapres nomor urut 2, Sandiagap Salahudin Uno, ke makam penyanyi Gombloh di kompleks pemakaman umum Tembok Gede Surabaya, Minggu (21/10/2018) lalu, berbuntut protes.
Fans Gombloh tidak berkenan dengan atribut yang dibawa pendukung Sandiaga, berupa lukisan Gombloh yang mengenakan topi dengan gambar angka 2.
Lukisan Gombloh memakai topi bergambar angka 2 itu dibawa pendukung Sandiaga sepanjang ziarah.
"Keluarga dan fans Gombloh keberatan dengan lukisan tersebut, karena figur Gombloh secara tidak langsung dibawa-bawa sebagai media kampanye pilpres," kata Guruh Dimas Nugroho, koordinator Fans Gombloh, dikonfirmasi, Kamis (25/10/2018).
Baca juga: Safari ke Surabaya, Sandiaga Ziarahi Makam Gombloh
Istri dan anak Gombloh memang sempat dihubungi saat Sandiaga akan berziarah ke makam Gombloh. Namun saat itu keluarga hanya menyambut di depan lokasi makam.
"Kalau hanya sekadar ziarah kami senang, karena publik diingatkan dengan figur Gombloh melalui kunjungn Sandiaga ke makam Gombloh," ucapnya.
Dia juga memprotes pernyataan Sandiaga yang menyebut Gombloh pejuang ekonomi kreatif. Menurut dia, sebutan itu mengaburkan figur Gombloh sesungguhnya, yakni seniman musik yang nasionalis dan humanis.
"Kalau hanya sekadar pejuang ekonomi kreatif, figur Gombloh disamakan dengan pelaku usaha atau pedagang. Ini sangat bertolak belakang dengan figur Gombloh sesungguhnya," terang pentolan Grup Musik Sekaring Jagad ini.
Baca juga: Sandiaga Uno: Para Santri Harus Melakukan Jihad Ekonomi
Dalam safari politiknya ke Jawa Timur pekan lalu, Sandiaga Uno menyempatkan diri berziarah ke makam legenda pemusik Gombloh.
Selain itu, pasangan Prabowo Subianto itu juga mengunjungi pusat grosir Surabaya dan meresmikan posko tim pemenangan Jawa Timur keesokan harinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.