Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terenyuh, Ratusan Warga Ikut Sambut Jenazah Bocah Jessica yang Diduga Dibakar Ibunya

Kompas.com - 25/10/2018, 19:16 WIB
Caroline Damanik

Editor

MANADO, KOMPAS.com - Ratusan warga Sangihe memadati Pelabuhan Tahuna di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Kamis (25/10/2018) pagi. Mereka menyambut kedatangan jenazah Jessica Mananohas (10), siswi SD yang diduga dibakar oleh ibunya sendiri, Olga Semet.

Tak hanya warga yang mengenal keluarga Jessica, mereka yang tidak mengenalnya pun ikut dalam keramaian tersebut.

"Kasus Jessica ini sudah menjadi isu nasional. Banyak media massa, lokal maupun nasional, yang meliputnya. Itu yang membuat saya juga penasaran sehingga datang ke sini," kata Gun, waga Tahuna, Jumat (25/10/2018).

Baca juga: Sebelum Meninggal, Bocah Jessica Maafkan Sang Ibu yang Membakarnya

Warga, tua maupun muda, terus berdatangan untuk melihat langsung kedatangan jenazah Jessica.

Anto, warga Kecamatan Tamako, Kepulauan Sangihe, juga mengaku penasaran dengan kedatangan jenazah Jessica sehingga dia dan kawan-kawan juga merapat ke pelabuhan.

"Peristiwa orangtua membakar anaknya sendiri ini sangat langka di Sangihe. Ini baru pertama kali ada, sehingga wajar kalau ini menjadi pusat perhatian warga Sangihe," ungkap Anto.

Jenazah Jessica memang dibawa ke rumah ayahnya di Kelurahan Bitung Barat, Kecamatan Maesa, Kota Bitung. Jenazahnya dibawa dari Pelabuhan Manado ke Tahuna menggunakan KM Venecian. Sekitar pukul 04.19 Wita, kapal itu tiba di Pelabuhan Tahuna.

Ayah Jessica, Rony Mananohas, mengatakan, jenazah Jessica dimakamkan, Kamis siang sekitar pukul 12.00 Wita.

Baca juga: Setelah Bertahan 41 Hari, Siswi SD yang Dibakar Ibunya Meninggal Dunia

Sebelumnya, di Manado, warga sekitar serta saudara Jessica dari Sangihe juga memadati rumah duka untuk mengikuti ibadah pelepasan sebelum jenazah dibawa ke Sangihe.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bitung Julius Ondang saat mendatangi rumah duka mengatakan turut berdukacita atas meninggalnya Jessica.

"Kami pemerintah pun berharap tidak akan ada Jessica berikutnya yang meninggal akibat perbuatan orangtuanya sendiri. Mendidik anak itu punya banyak cara tanpa harus dengan kekerasan. Untuk itu menjadi pelajaran bagi para orang tua untuk mendidik dengan cara wajar dan mendidik anak," ungkapnya.

Setelah 41 hari menderita luka bakar, Jessica yang diduga dibakar oleh ibunya, Olga Semet pada 12 September 2018 silam akhirnya meninggal dunia di RS Prof Kandou Manado pada Selasa (23/10/2018).

Sebelum meninggal, Jessica sempat dirawat di RS Liungkendage Tahuna dan kemudian dirujuk ke RSUP Kandou pada awal pekan lalu. Jessica mengalami luka bakar pada 85 persen di tubuhnya dan sudah menjalani beberapa kali operasi.

Kendati dokter sudah menyebut kesembuhan Jessica sudah 70 persen, namun nyawanya tak tertolong lagi karena infeksi. 

 

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Jenazah Jessica Mananohas Dibawa ke Rumah Ayahnya di Bitung dan Ratusan Warga Sangihe Jemput Kedatangan Jenazah Jessica Mananohas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com