KOMPAS.com - Cawapres nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin mengatakan alasannya datang ke Pondok Pesantren Al Muayyad Solo, Jawa Tengah, adalah untuk meminta doa restu pada pilpres 2019.
Sebelumnya, Kyai Ma'ruf Amin juga penah meminta restu saat bertemu istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid.
Berikut ini fakta saat pertemuan Ma'ruf Amin dengan sejumlah tokoh.
"Karena saya santri, saya meminta doa dari komunitas mereka (Ponpes Al Muayyad) karena saya dicalonkan sebagai wakil presiden oleh Pak Jokowi. Kita anggap ini penghargaan kepada para santri," kata Ma'ruf Amin, Rabu (24/10/2018).
Ma'ruf Amin menambahkan, dengan doa restu para santri dan kiai, dirinya dan pasangannya, yaitu calon presiden Jokowi bisa terpilih menjadi presiden dan wakil presiden periode 2019-2024.
"Saya mohon doa, mohon restu mudah-mudahan saya bersama Pak Jokowi bisa terpilih, amin. Saya kini datang sebagai calon wakil presiden. Mudah-mudahan saya bisa datang ke sini sebagai wakil presiden," ucap dia diamini para santri dan kiai.
Baca Juga: Ma'ruf Amin Minta Doa Restu Santri dan Kiai di Ponpes Al Muayyad Solo
Saat bertemu dengan Sinta Nuriyah Wahid, Ma'ruf menyampaikan secara resmi maju menjadi cawapres dan sekaligus memohon doa restu dan dukungan dari keluarga mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.
"Saya silaturahim kepada Bu Sinta, bersama Yenny (Yenny Wahid) dan seluruh keluarga Gus Dur," ujar Ma'ruf seusai pertemuan di kediaman keluarga Gus Dur, kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Rabu (26/9/2018).
"Kemudian saya menyampaikan secara resmi, saya diajak untuk jadi cawapresnya Pak Jokowi, oleh karena itu saya mohon restu, sebagai istri dari Gus Dur, saya mohon restu, mohon doa, dan mungkin mohon dukungannya," tutur Ma'ruf.
Ma'ruf pun mengucapkan terima kasih karena diterima dengan ramah oleh keluarga Gus Dur. Selain bersilaturahim, mantan Rais Aam PBNU itu juga sempat berdiskusi mengenai upaya-upaya untuk menjaga keutuhan bangsa.
Baca Juga: Bertemu Istri Gus Dur, Ma'ruf Amin Mohon Restu dan Dukungan
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, Ma'ruf Amin menemui mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafi'i Maarif di kediaman Syafi'i di Sleman, Yogyakarta, Senin (15/10/2018).
Secara khusus Ma'ruf meminta saran soal pemerintahan jika dirinya terpilih menjadi wapres. Salah satu pesan Buya adalah bagaimana mampu mengayomi semua golongan, termasuk mereka yang tak ikut mendukung di Pilpres.
"Yang paling penting beliau sampaikan kalau jadi wapres, harus menjadi wapres seluruh rakyat Indonesia. Walaupun bukan pendukung, katakan misalnya rival politik, tetap kita berlakukan yang sama," ucap Ma'ruf menyampaikan pesan Buya Syafi'i.
"Dan juga harus merawat kemajemukan bangsa ini. Jangan sampai ada kelompok-kelompok yang didiskriminasi, tidak diberikan pelayanan. Itu saya kira sangat penting untuk menjaga dan merawat (kemajemukan)," lanjut dia.
Baca Juga: Sambangi Syafi'i Maarif, Ma'ruf Amin Minta Saran Terkait Pilpres
Sumber: KOMPAS.com (Rakhmat Nur Hakim, Kristian Erdianto, Labib Zamani)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.