Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukiyat Akui Sudah Bicara dengan Jokowi soal Produksi 15.000 Mobil Esemka Generasi III

Kompas.com - 25/10/2018, 18:25 WIB
Labib Zamani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Presiden Komisaris KMWI dan KMWD, Sukiyat mengaku telah melakukan komunikasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait produksi massal 15.000 unit kendaraan Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) pada Januari 2019.

Komunikasi tersebut dilakukan Sukiyat ketika Presiden Jokowi menjenguk dirinya yang saat itu sedang dirawat di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta pada 14 September lalu.

"Sudah ada pembicaraan (dengan Pak Jokowi) waktu di RS Bethesda. Beliau juga tengok saya waktu sakit," kata Sukiyat yang juga Inisiator Mobil Esemka di Klaten, Jawa Tengah, Kamis (25/10/2018).

Sukiyat mengaku dirinya sakit dan dirawat di RS Bethesda saat itu karena memikirkan agar mobil Esemka generasi III dengan merek Kiat Mahesa Wintor (KMW) tersebut bisa diproduksi secara massal.

"Saya itu sakit karena ingin mewujudkan AMMDes ini bisa diproduksi massal," ungkapnya.

Baca juga: Januari 2019, Mobil Esemka Generasi III Akan Diproduksi Massal di Klaten dan Bogor

Dia pun optimitis kehadiran kendaraan AMMDes tersebut bisa diterima pasar dan mendapat dukungan dari pemerintah.

"Produksi kendaraan ini akan kita lakukan di dua tempat, di Citeurup, Bogor, Jawa Barat dan Klaten, Jawa Tengah," kata dia.

Kendaraan berbasis pikap ini memiliki dimensi panjang 358 cm, lebar 137 cm, dan tinggi 190 cm. Sumber tenaga berasal dari mesin diesel yang digadang-gadang memiliki tenaga sebesar 16 hp (horse power) untuk disalurkan pada penggerak roda belakang dengan differential lock system.

Baca juga: Mobil Esemka Muncul Lagi Jelang Pilpres, Ini Komentar Jokowi

Lebih lanjut Sukiyat menceritakan bahwa AMMDes ini murni diciptakan sebagai kendaraan multifungsi untuk di desa, bukan seperti Esemka yang dulu juga sempat dia ramaikan.

"Niat saya bikin (kendaraan AMMDes) untuk membantu masyarakat pedesaan dan menumbuhkan perekonomian di desa. Masyarakat bisa memanfaatkan kendaraan ini untuk menambah penghasilan mereka," ungkap Sukiyat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com