Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar Tokoh tentang Pembakaran Bendera: Percayakan ke Polisi hingga Jangan Seret ke Politik

Kompas.com - 25/10/2018, 08:54 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Kasus pembakaran bendera di Garut, Jawa Barat, sedang dalam penanganan polisi.

Sejumlah tokoh angkat bicara terkait aksi yang dianggap rawan memicu sentimen agama di tengah masyarakat.

Berikut tanggapan dan harapan para tokoh terkait insiden pembakaran bendera saat peringatan Hari Santri Nasional, Senin (22/10/2018).

1. Jokowi: Sudah, serahkan ke polisi

Presiden Jokowi sedang memakaikan jaket jins kepada cucunya, Jan Ethes saat merayakan Hari Santri Nasional di Solo, Minggu (21/10/2018).SETPRES/ AGUS SUPARTO Presiden Jokowi sedang memakaikan jaket jins kepada cucunya, Jan Ethes saat merayakan Hari Santri Nasional di Solo, Minggu (21/10/2018).

Presiden Joko Widodo meminta masyarakat menyerahkan sepenuhnya kasus pembakaran bendera kepada pihak aparat kepolisian. Polisi sudah mengamankan tiga orang yang diduga pelaku.

"Serahkan ke kepolisian, sudah," kata Jokowi kepada wartawan seusai menghadiri Trade Expo di ICE, BSD, Tangerang Selatan, Rabu (24/10/2018).

Jokowi pun enggan berkomentar lebih jauh saat ditanya mengenai imbauannya kepada masyarakat soal kasus pembakaran bendera ini.

Alasannya, penjelasan sudah diberikan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto.

"Itu sudah disampaikan kemarin oleh Menkopolhukam, sudah," kata Jokowi

Baca Juga: Jokowi Minta Kasus Pembakaran Bendera Diserahkan ke Polisi

2. Wiranto: Jangan memanfaatkan kasus pembakaran bendera di HSN

Menkopolhukam Wiranto dalam konferensi pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat (5/10/2018)Kompas.com/YOGA SUKMANA Menkopolhukam Wiranto dalam konferensi pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat (5/10/2018)

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengingatkan semua pihak untuk tidak memanfaatkan kasus pembakaran bendera saat peringatan Hari Santri Senin (22/10/2018) lalu.

"Saya sudah mewanti-wanti, jangan, jangan, jangan, jangan sampai memanfaatkan itu sebagai satu cara-cara untuk membawa ke ranah politik," katanya di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (24/10/2018).

Menurut Wiranto, bila kasus pembakaran bendera itu digiring ke ranah politik, bukan tak mungkin akan memunculkan gangguan stabilitas keamanan.

"Ayo kita berkampanye yang baik, bermartabat, sesuai aturan, tak saling melecehkan, tak menghina, tak memfitnah, itu kan sudah ada aturannya ya," kata Winarto.

Baca Juga: Wiranto: Jangan Bawa Kasus Pembakaran Bendera ke Ranah Politik 

3. Kapolda Jawa Barat: Jangan sebar video pembakaran lagi

Kapolda Jawa Barat Irjen Agung Budi Maryoto di Akademi Kepolisian RI, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (10/10/2017)Moh. Nadlir Kapolda Jawa Barat Irjen Agung Budi Maryoto di Akademi Kepolisian RI, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (10/10/2017)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com