Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Musim Hujan, Pemkot Surabaya Gelar Pelatihan Pertolongan di Air

Kompas.com - 25/10/2018, 08:48 WIB
Ghinan Salman,
Khairina

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Menjelang musim penghujan, Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, melalui Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Surabaya dan Badan SAR Nasional (Basarnas), menggelar Pendidikan Pelatihan (Diklat) potensi SAR teknik pertolongan di air atau water rescue.

Pelatihan tersebut digelar pada 15-25 Oktober 2018, bertempat di Politeknik Pelayaran Surabaya.

Kepala BKD Surabaya Mia Santi Dewi mengatakan, tujuan digelarnya kegiatan ini, antara lain, untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan, keterampilan penanganan bencana, khususnya teknik pertolongan di air atau water rescue.

"Kami secara rutin menggelar pelatihan itu, sebagai tambahan kompetensi bagi para petugas di lapangan," kata Mia, sapaan akrabnya, di Surabaya, Rabu (24/10/2018).

Menurut Mia, peserta diklat water rescue merupakan jajaran di lingkup Pemkot Surabaya, seperti anggota BPB Linmas, Satpol PP, dan petugas pemadam kebakaran, dengan jumlah total peserta 30 orang.

Mia menyampaikan, masing-masing jajaran terdiri dari 10 orang dan selama 11 hari mereka akan ditempa pelatihan, mulai pengetahuan materi-materi dasar, hingga praktek di lapangan.

"Untuk praktik pertolongan (water rescue), dilaksanakan di Sungai Kalimas. Tepatnya di dermaga Taman Prestasi hari ini," tuturnya.

Baca juga: Kecelakaan KA Sri Tanjung vs Pajero di Surabaya, Ini Komentar PT KAI

Dalam kesempatan itu, kata Mia, peserta diajarkan beberapa pengetahuan materi water rescue. Seperti, pertolongan pada korban tenggelam, penggunaan kapal karet, teknik melempar tali, hingga teknik pencarian korban hilang.

Sementara untuk tenaga pengajar, tegas Mia, pihaknya menggandeng Basarnas untuk menjadi tenaga pengajar yang berkompeten.

"Kami bekerja sama dengan pihak Basarnas untuk pembinaan para peserta," jelasnya.

Sebab, sebentar lagi Surabaya akan memasuki musim penghujan dan tentu akan dibarengi dengan adanya resiko terjadinya bahaya yang mengancam keselamatan.

Menurut Mia, musibah memiliki sifat yang tidak dapat diprediksi, bisa kapan saja terjadi, di mana saja, dan kepada siapa saja.

Kondisi inilah yang menuntut kesiapsiagaan jajaran Pemkot Surabaya, sehingga dapat menjawab respons waktu yang cepat, tepat, dan aman.

"Harapannya, peserta diklat memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam upaya kesiapsiagaan bencana dan tanggap darurat bencana," kata dia.

Baca juga: Risma Minta Anak-anak Surabaya Siap Bersaing di Era Globalisasi

Disamping itu, masih menurut Mia, melalui kegiatan diklat ini, peserta diharapkan mampu memberikan pertolongan korban di air, dan di daerah berombak serta berarus.

Bahkan nantinya, jika sewaktu-waktu ada kejadian korban tenggelam, petugas tersebut mampu melakukan teknik pencarian dan membawa korban.

"Mereka juga diharapkan mampu melakukan towing/carry serta defend and release pada saat melakukan pertolongan," sambung Mia.

Kompas TV Keempat pelaku yang ditangkap di dua kota yaitu Surabaya dan Bali itu memiliki peran masing-masing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com