Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurang Fasilitas Berteduh, Skywalk Cihampelas Mulai Terlihat Kumuh

Kompas.com - 24/10/2018, 15:50 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Keindahan Skywalk Cihampelas atau yang lebih tenar disebut Teras Cihampelas mulai meluntur.

Selain teras itu tidak terawat, para pedagang kaki lima (PKL) mulai memasang terpal sebagai penutup lapak jualan mereka yang membuat pemandangan menjadi kumuh.

Bukan tanpa alasan para pedagang memasang terpal di atas lapak. Menurut Kiki Amaluki (51), pedagang sandal yang juga sesepuh PKL Cihampelas, desain lapak yang disedikan gratis oleh Pemerintah Kota Bandung tidak melindungi pedagang dan pembeli dari hujan.

Selain itu, terpal-terpal dipasang juga berguna untuk melindungi barang dagangannya dari guyuran air hujan.

“Kalau hujan dagangan jadi basah. Sudah banyak yang rusak. Soalnya di sini tidak ada tempat berteduh untuk pedagang sama pembeli. Ini saja saya modal hampir Rp 1 juta untuk bikin tenda kaya gini. Ini juga sudah dua kali ganti panas hujan sobek kena angin roboh. Di sini anginnya kencang,” kata Kiki saat ditemui di Teras Cihampelas, Rabu (24/10/2018).

Baca juga: Ridwan Kamil Ajak Wakil Wali Kota Bandung Debat Soal Skywalk Cihampelas

Pedagang lainnya, Yulina mengeluhkan hal serupa. Di awal relokasi, pada saat hujan, dia sering kali basah kuyup karena kehujanan.

“Memang ada yang negur saya bilang kalau pakai tenda begini jadi kumuh. Ya, saya bilang silakan saja cobain jaga waktu hujan dan panas,” tuturnya.

Pedagang Teras Cihampelas lainnya, Agus Sofyan (30), berharap Pemerintah Kota Bandung menanggapi keluhan para PKL yang merasa dirugikan karena kurangnya fasilitas perlindungan dari hujan untuk para pedagang dan pembeli.

Baca juga: Ini Konsep Wakil Wali Kota Bandung untuk Menata PKL Cicadas

Agus menjelaskan, tidak adanya fasilitas perlindungan hujan di Teras Cihampelas berimbas pada sepinya pengunjung di lokasi tersebut.

“Fasilitasnya kurang memadai. Jadi kalau musim hujan ya sepi, tidak ada pembeli,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com