Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djoko Santoso: Kita Tidak Boleh Terpecah, Nanti yang Senang VOC Baru

Kompas.com - 23/10/2018, 23:18 WIB
Andi Hartik,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Sejumlah purnawirawan TNI dan warakawuri mendeklarasikan dukungan terhadap calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Selasa (23/10/2018).

Deklarasi dukungan itu disaksikan langsung oleh Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Jenderal (Purn) Djoko Santoso.

"Yang pertama saya lihat memang purnawirawan-purnawirawan dan para warakawuri mempunyai pemahaman dan mempunyai kesadaran ini bukan sekadar Pilpres tapi menyelamatkan negara," katanya Djoko usai deklarasi.

Mantan Panglima TNI era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu meminta tidak ada perpecahan dalam menghadapi Pilpres. Menurutnya, akan ada pihak tertentu yang diuntungkan jika terjadi perpecahan.

"Kita dalam Pilpres tidak boleh terpecah. Nanti yang ketawa, yang senang VOC baru," katanya.

Baca juga: Djoko Santoso Ketua, Sekjen Partai dan Neno Warisman Jadi Wakil Ketua Timses Prabowo-Sandi

Djoko tidak menjelaskan secara rinci maksud VOC baru yang diungkapkannya. Ia hanya mengkritik pemerintah soal tambang dan kebun kelapa sawit yang dinilainya bukan milik bangsa Indonesia lagi serta mengkritik melemahnya nilai tukar rupiah.

"Kita sekarang, tanah kita sekarang sudah dikuasai orang. Tambang kita, kelapa sawit kita, sudah bukan punya kita lagi. Satu dollar sudah Rp 15.000," jelasnya.

Djoko mengatakan, pemerintah saat ini gagal mengurus negara sehingga utang Indonesia terus meningkat dan harga kebutuhan pokok naik.

"Salah urus hingga utangnya tinggi. Salah urus sehingga ibu-ibu belanja susah. Harga-harga tinggi," jelasnya.

Baca juga: Hasil Rapat, Koalisi Prabowo-Sandi Sepakat Djoko Santoso Jadi Ketua Tim Pemenangan

Sementara itu, Djoko menilai, dukungan para purnawirawan itu sangat berarti bagi tim pemenangan Prabowo-Sandiaga. Sebab, menurutnya, banyak purnawirawan TNI yang masih memiliki pengaruh di tengah masyarakat.

"Purnawirawan punya anak punya istri punya saudara. Dan, di Republik ini itu purnawirawan di sekelilingnya dia masih punya pengaruh. Dulu pernah jadi Babinsa. Dulu pernah jadi Danramil pasti sedikit banyak dia punya pengaruh di sekitarnya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com