KOMPAS.com - Korban gempa Sulteng di Kabupaten Sigi, tepatnya di Desa Salua, Kecamatan Kulawi, kembali mengalami bencana. Wilayah mereka diterjang banjir lumpur pada hari Minggu (21/10/2018).
Hujan deras kurang lebih satu jam telah membuat sungai di desa tersebut meluap dan menerjang desa. Material lumpur bercampur air menyeret pohon dan bebatuan.
Banjir lumpur tersebut membuat kondisi para korban gempa magnitudo 7,4 tersebut semakin sulit. Sejumlah akses menuju desa tersebut terputus karena tertutup banjir dan longsor.
Berikut ini sejumlah fakta baru bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Saat gempa terjadi, sejumlah bukit di Desa Salua banyak yang longsor. Kayu dan bebatuan luruh hingga ke sungai atau menutup sejumlah akses jalan desa.
Kondisi tersebut semakin diperparah setelah hujan deras mengguyur, kayu dan bebatuan bercampur lumpur terhanyut banjir dan menyangkut ke jembatan-jembatan di desa tersebut.
Alhasil, sungai tak lagi mampu menampung derasnya hujan dan akhirnya air bercampur lumpur menerjang desa Salua.
“Waktu gempa lalu banyak longsoran di desa kami, sekarang makin parah dengan datangnya hujan lebat ini,” ujar Adranius, salah satu warga desa Salua, Minggu (21/10/2018).
Warga desa korban gempa pun terpaksa bertahan dengan kondisi yang serba terbatas di tenda-tenda pengungsian.
Baca Juga: Banjir Lumpur Hantam Pengungsi Korban Gempa di Sigi
Salah satu jalur yang tertimbun longsor di Kabupaten Sigi adalah jalan Salua-Sadaunta di Kecamatan Kulawi.
Akibatnya, distribusi bantuan ke desa tersebut terhambat. Para relawan dan petugas menggunakan helikopter untuk mengirimkan bantuan ke korban gempa di Kecamatan Kulawi.
"Kami sekarang lagi antri untuk menuju Palu dengan menggunakan helikopter sebab jalur Salua-Sadaunta di Kecamatan Kulawi belum bisa dilewati karena tertimbun tanah longsor," kata Idin Massa, relawan dari Kabupaten Banggai, Senin (22/10/2018).
Menurut Idin, kurang lebih 13 titik dari 18 titik di jalan tersebut tertimbun tanah longsor. Salah satu cara untuk menempuh dari dan ke Kulawi yaitu hanya jalan kaki.