Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Korban Gempa Sulteng di Jono Oge Bertahan Hidup dengan Menjual Buah Naga

Kompas.com - 22/10/2018, 16:35 WIB
Rosyid A Azhar ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALU, KOMPAS.com – Warga Jono Oge, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, bertahan hidup di pengungian pascagempa magnitudo 7,4 dengan mengandalkan kebun buah naganya.

Warga Jono Oge banyak yang menanam buah ini di kebun. Dalam sebulan para petani bisa memanennya.

Salah satunya adalah Khatijah (52). Ia menjual sisa buah naga yang dipetik dari kebunnya sendiri. Ia menjual buah ini dengan harga Rp10 ribu per kg.

“Banyak yang dipanen orang, kami hanya dapat sisanya yang kecil,” kata Khatijah, Senin (22/10/2018).

Baca juga: Kisah Korban Likuefaksi: Ramna Dimuntahkan Bumi dan Ibunya yang Terimpit Beton

Buah naga yang dijual ini ditaruh di keranjang plastik di depan rumahnya. Ia selalu menawarkan calon pembelinya untuk mencicipi 1 buah, sekadar memastikan jaminan rasa manisnya.

“Pohonnya tidak terurus karena ditinggal mengungsi, banyak yang sudah jatuh ke tanah,” ujar Khatijah yang mengaku memiliki tanaman ini lebih dari 800 pohon.

Banyak relawan atau warga sekitar yang membeli buah naga. Kesegaran buah ini sangat cocok dengan kondisi cuaca Sulawesi Tengah yang panas.

Sebelum gempa, Khatijah memanen  buah naga sebulan sekali dengan produksi antara 800-1.000 kg, setiap kg pedagang memborongnya dengan harga Rp 15 ribu per kg.

Petani lainnya ada yang memilih menjual buah naga kepada pedagang untuk dibawa ke Kota Palu atau daerah lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com