Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Cabuli Bocah Terbelakang Mental, Mantan Modin Dipolisikan

Kompas.com - 19/10/2018, 18:34 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Khairina

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Samani (65), warga Desa Tunjungan, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah yang dikenal sebagai tokoh masyarakat diduga mencabuli bocah berumur 14 tahun berinisial SA yang tidak lain tetangganya sendiri.

Selama ini, SA diketahui menderita gangguan mental

Djasman, ayah korban, mengaku mengetahui anaknya telah diperlakukan tidak senonoh oleh Samani, setelah diberitahu oleh tetangganya.

Pada Minggu, (7/10/2018) lalu, anaknya mengeluh sakit di bagian organ vitalnya.

"Awalnya anak saya tidak mau ngomong kepada saya, baru setelah ditanya baik-baik oleh tetangga baru ngomong semua," ujar Djasman kepada Kompas.com, Jumat (19/10/2018).

Menurut Djasman, kejadian pencabulan itu terjadi pada sore hari.

Sebab, setiap sore, di rumahnya dan di rumah Samani tidak ada orang.

Warga desa, termasuk istri tersangka, masih berada di sawah hingga menjelang malam.

Sebagian besar warga di dusun yang ditinggali 30 kepala keluarga itu memiliki mata pencaharian sebagai petani. 

"Saat sepi itu lah, niat bejatnya muncul," kata Djasman.

Baca juga: Ayo, Cegah Terjadinya Pencabulan Anak...

Korban kemudian diajak Samani ke rumahnya dengan diiming-imingi uang.

Samani mengatakan, uangnya berada di dalam rumah. Karena memiliki gangguan mental, gadis itu menurut saja dengan siasat bejat kakek 65 tahun tersebut. 

"Anak saya diajak ke rumahnya dengan diiming-imingi uang. Sesampainya di kamar kemudian pintu kamar dikunci pelaku dan saat itulah kemudian Samani menodai anak saya," ungkap Djasman.

Setelah kejadian ini, sempat dilakukan mediasi antara Samawi dan keluarga korban dengan didampingi perwakilan warga.

Hasilnya, disepakati jika kedua belah pihak berdamai dan tidak sampai ke ranah hukum. 

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com