Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Banjir Bandang Mandailing Natal, 9 Kecamatan Terdampak hingga Kunjungan Edy Rahmayadi

Kompas.com - 19/10/2018, 05:59 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sekitar 20 orang meninggal dan 15 hilang akibat banjir dan longsor yang melanda Sumatera Utara dan Sumatera Barat pada Kamis dan Jumat (11-12/10/2018). Puluhan warga lainnya mengalami luka-luka diterjang banjir bandang.

Korban tewas, hilang dan luka tersebut tersebar di 4 wilayah, yaitu di Kabupaten Mandailing Natal, Kota Sibolga, Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Pasaman Barat.

Kondisi tersebut membuat Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, datang untuk mengetahui langsung kondisi para korban. Berikut ini deretan fakta terbaru bencana di Sumatera Barat dan Utara.

1. Banjir dan longsor melanda 9 kecamatan di Mandailing Natal

Rumah Daulat Siagian dan Yunita Sitorus disapu air bah yang meluap dari Sungai Bah Bolon, Nagori Sahkuda Bayu, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Rabu (10/10/2018).Tribun Medan/Tommy Simatupang Rumah Daulat Siagian dan Yunita Sitorus disapu air bah yang meluap dari Sungai Bah Bolon, Nagori Sahkuda Bayu, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Rabu (10/10/2018).

Sebanyak 9 kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal yang dilanda bencana adalah Kecamatan Natal, Lingga Bayu, Muara Batang Gadis, Naga Juang, Panyambungan Utara, Bukit Malintang, Ulu Pungkut, Kota Nopan dan Batang Natal.

Sungai Aek Saladi tak mampu menampung debit air yang besar sehingga meluap hingga ke permukiman. Tercatat 12 siswa di Madrasah meninggal saat banjir menerjang Kecamatan Ulu Pungkut.

Total korban mencapai 22 orang dan 15 orang dikabarkan hilang saat bencana banjir dan longsor di Sumatera Utara dan Barat.

Baca Juga: 22 Orang Tewas dan 15 Hilang akibat Banjir dan Longsor di Sumatera

2. Bongkahan kayu dan batu besar yang terseret banjir masih berserakan

Beberapa warga berada di antara kayu yang terbawa arus sungai pascabanjir bandang yang terjadi, di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Mandailing Natal, Sumatra Utara, Sabtu (13/10). Banjir bandang yang terjadi pada Jumat (12/10) melanda sembilan kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal. Peristiwa itu menyebabkan sedikitnya 13 orang meninggal dunia dan 10 orang lainnya dinyatakan hilang. ANTARA FOTO/Holik Mandailing/im/kye/18.HOLIK MANDAILING Beberapa warga berada di antara kayu yang terbawa arus sungai pascabanjir bandang yang terjadi, di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Mandailing Natal, Sumatra Utara, Sabtu (13/10). Banjir bandang yang terjadi pada Jumat (12/10) melanda sembilan kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal. Peristiwa itu menyebabkan sedikitnya 13 orang meninggal dunia dan 10 orang lainnya dinyatakan hilang. ANTARA FOTO/Holik Mandailing/im/kye/18.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, dibantu relawan dan masyarakat saat ini masih fokus menyingkirkan material banjir dari lokasi bencana di Desa Muara Saladi.

"Di daerah banjir cukup parah dan menelan korban jiwa itu, masih banyak terdapat pohon kayu berserakan dan juga tumpukan batu besar," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mandaling Natal Muhammad Yasir ketika dihubungi dari Medan, Selasa (16/10/2018).

Berbagai material yang menumpuk di badan jalan dan pinggiran sungai tersebut mengganggu transportasi dari dan ke daerah sekitar Mandailing Natal.

"Jadi, selama beberapa hari ini kami konsentrasi dulu membersihkan sisa-sisa kayu, rumah rusak, dan bangunan hancur akibat banjir," kata Yasir, dikutip dari Antara.

Untuk mempercepat proses pembersihan, BPBD melibatkan Dinas Pekerjaan Umum Mandailing Natal untuk mengerahkan alat berat dan perlengkapan memadai lainnya.

Baca Juga: Banjir Bandang di Mandailing Natal, Kayu Berserakan, Batu Besar Bertumpuk di Sana Sini

3. Gubernur Edy Rahymadi kunjungi korban banjir bandang

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat mendatangi posko pengungsi banjir bandang Desa Muara Saladi di Balai Naposo Nauli Bulung, Kelurahan Hutagodang, Ulu Pungkut, Mandailing Natal, Senin (15/10/2018). TRIBUN MEDAN/NANDA F BATUBARA Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat mendatangi posko pengungsi banjir bandang Desa Muara Saladi di Balai Naposo Nauli Bulung, Kelurahan Hutagodang, Ulu Pungkut, Mandailing Natal, Senin (15/10/2018).

Banjir bandang juga mengakibatkan 12 rumah warga di Kecamatan Ulu Pungkut hanyut dan rusak total. Sembilan rumah rusak berat, serta tiga fasilitas umum di Desa Muara Saladi, berupa poliklinik desa, gedung SD Negeri 235, dan gedung PKK rusak total.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com