Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Jalur Sarangan, 4 Kecelakaan Berujung Maut Terjadi dalam Sebulan

Kompas.com - 17/10/2018, 18:35 WIB
Sukoco,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com – Dinas Perhubungan Jawa Timur melakukan inspeksi mendadak di jalur maut menuju Telaga Sarangan di Kabupaten Magetan, Rabu (17/10/2018).

Kepala Seksi Prasarana Lalu Lintas Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Muhammad mengatakan, sidak dilakukan untuk melihat langsung kondisi jalan yang menghubungkan Kota Karanganyar dengan Kabupaten Magetan tersebut.

“Kami mau mapping apa sih sebenarnya yang membuat seringnya kecelakaan di sini sampai sebulan kok bisa 4 kali,” ujarnya.

Baca juga: Bus Terguling Saat Menanjak Menuju Telaga Sarangan, Tiga Orang Tewas

Muhammad menambahkan, dari hasil peninjauan sementara, jalur maut yang sering menjadi lokasi kecelakaan hingga memakan korban jiwa adalah di sepanjang kilometer 208 sampai kilometer 214. Menurut dia, di jalur tersebut, kontur jalanan memang curam.

“Karena sepanjang jalur itu turunan dan tikungan tajam,“ imbuhnya.

Kecelakaan yang terjadi di Jalur Sarangan Magetan, lanjut Muhammad, sering melibatkan orang dari luar Kota Magetan yang tidak memahami medan jalan yang banyak terdapat turunan dan tikungan tajam.

Menurut dia, Jalan Raya Sarangan sudah lebar dengan keberadaan rambu jalan yang cukup untuk memberi peringatan kepada para penggunan jalan.

“Masalah laka yang tahu polisi. Info sementara dari teman-teman Polres Magetan karena perilaku dan bukan orang Magetan yang belum menguasai medan,” ucapnya.

Baca juga: Lagi, Mobil Masuk Jurang di Magetan

Dari hasil sidak tersebut, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur akan mengambil langkah pengamanan untuk mencegah terjadinya kecelakaan di sepanjang jalur maut Telaga Sarangan.

Sebulan terakhir, tercatat 4 kecelakaan maut di jalur Sarangan dengan menewaskan 3 orang.

“Markanya sudah kami penuhi, guard rail (besi pengaman) sudah kami pasang, kalau misalnya rambu-rambu ini kurang akan kami tambahi, baik rambu peringatan maupun chevron,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com