Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Baru Bencana Sulteng, Instruksi Jokowi hingga Anak Korban Perkosaan di Pengungsian

Kompas.com - 17/10/2018, 17:32 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tim Basarnas berhasil mengevakuasi tiga jenazah yang berada di dua lokasi bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Evakuasi tersebut dilakukan setelah mendapat laporan dari masyarakat yang menemukan keberadaan jenazah.

Sementara itu, kondisi pelayanan air bersih bagi warga pascagempa masih dirasa kurang. Warga di Kota Palu mengaku kesulitan untuk mendapatkan air bersih.

Berikut sekilas fakta terkait perkembangan terkini bencana gempa dan tsunami di Sulteng.

1. Tiga korban meninggal berhasil dievakuasi petugas

Proses pencarian dan pertolongan yang dilakukan Basarnas Gorontalo di Palu, Sulawesi Tengah setelah gempa bumi bermagnitudo 7.4KOMPAS.COM/Kantor SAR Gorontalo Proses pencarian dan pertolongan yang dilakukan Basarnas Gorontalo di Palu, Sulawesi Tengah setelah gempa bumi bermagnitudo 7.4

"Kami menerima informasi warga, setelah kami tindaklanjuti dengan turun ke lapangan ternyata benar," kata juru bicara Basarnas kantor Palu, Fatmawati, Senin (16/10/2018) malam.

Tim segera meluncur mengevakuasi satu jenazah di daerah peti kemas Pelabuhan Pantoloan, sekitar pukul 12.10 Wita.

"Jasad yang dimaksud teridentifikasi bernama Syukur Sunusi (65), warga Pantoloan, Kecamatan Tawaeli, Kota Palu," kata Fatma.

Lalu, jenazah kedua ditemukan pukul 14.35 Wita, di lokasi Pegaraman Talise, namun petugas belum mengetahui identitas korban.

Setelah itu, satu jenazah kembali ditemukan di Pantoloan, tepatnya di samping gate 1 Pelabuhan.

"Total ada tiga jasad korban yang ditemukan dan dievakuasi. Dua di Pantoloan dan satu di Talise. Semuanya langsung dimakamkan,” kata Fatma.

Baca Juga: 3 Jasad Korban Gempa dan Tsunami Ditemukan di Pelabuhan Pantoloan Palu

2. Warga Kota Palu masih kesulitan air bersih

Kerusakan kontur tanah akibat gempa di Palu akhir September 2018.Humas ITB/ Adi Permana Kerusakan kontur tanah akibat gempa di Palu akhir September 2018.

Sebagian besar warga Kota Palu masih mengeluhkan belum normalnya layanan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Hampir setiap hari mereka harus mencari air bersih ke tempat-tempat yang terdapat mata air dengan menggunakan galon atau jeriken.

“Di daerah Palupi belum ada air bersih, kami setiap hari mencari air di kelurahan sebelah,” kata Sri Lestari, warga Palupi, Senin (15/10/2018).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com