Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Korban Bencana Sulteng Diperkosa, Wali Kota Makassar Data Ulang Pengungsi

Kompas.com - 17/10/2018, 17:23 WIB
Hendra Cipto,
Khairina

Tim Redaksi


MAKASSAR, KOMPAS.comWali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto sangat prihatin dengan peristiwa pemerkosaan yang menimpa anak korban bencana Sulawesi Tengah.

Kejadian itu dilakukan 3 pemuda di dekat tempat pengungsian di Kompleks Bumi Permata Sudiang (BPS).

“Saya sangat prihatin dengan kejadian pemerkosaan yang menimpa anak korban bencana di Sulteng yang mengungsi di Kota Makassar. Makanya, saya sudah perintahkan semua instansi terkait, terutama RT/RW, lurah dan camat agar melakukan pendataan ulang korban bencana yang mengungsi di Makassar,” kata pria yang akrab disapa Danny Pomanto ini ketika dikonfirmasi, Rabu (17/10/2018).

Danny mengungkapkan, setelah mendata seluruh pengungsi dari Sulteng yang berada di Kota Makassar, para camat, lurah, RT/RW wajib mengamankan korban bencana.

“Mereka harus intens melakukan komunikasi dan membantu para korban. Nanti saya akan minta semua laporannya di grup WhatsApp. Nanti juga kami akan bahas dengan instansi terkait pengungsi Sulteng yang ada di Kota Makassar,” tandasnya.

Baca juga: Demi Tekan Angka Perkosaan, Pemerintah Nepal Blokir 24.000 Situs Porno

Terkait dengan kasus pemerkosaan terhadap anak pengungsi tersebut, lanjut Danny, dia telah memerintahkan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Makassar untuk melakukan pendampingan hukum.

“Nanti P2TP2A akan mendapingi korban dalam proses hukum. Selanjutnya, P2TP2A juga akan memberikan trauma healing kepada korban yang telah tertimpa musibah bencana di Sulteng dan kemudian tertimba kasus di tempat pengungsiannya di Kota Makassar,” tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pengungsi korban bencana Sulteng, SH (7) yang masih duduk di bangku kelas 1 SD ini diperkosa oleh 3 pemuda di tempat pengungsiannya di Bumi Permata Sudiang (BPS), Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Selasa (16/10/2018) sore.

Kasus pemerkosaan ini pun telah ditangani oleh aparat kepolisian dan kini korban menjalani visum di RS Malebu, Sudiang.

Seorang dari tiga pelaku berhasil diringkus bernama Indra (14) warga Jl Antik Pondok Asri 1, Kelurahan Bakung, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.

Sementara, 2 orang pelaku lainnya yang diketahui warga Kabupaten Maros, Sulsel masih dalam proses pencarian.

Pemerkosaan ini terjadi ketika korban yang merupakan warga Kota Palu ini sedang bermain sendirian.

Kemudian, ketiga pelaku menarik paksa korban ke sebuah lahan kosong lalu memperkosanya secara bergiliran dan berulang kali. Setelah melancarkan aksinya, pelaku kemudian membawa korban ke depan rumahnya.

Saat masuk ke dalam rumah, korban merintih kesakitan dan menceritakan secara singkat kepada keluarganya.

Warga sempat melakukan pengejaran terhadap ketiga pelaku dan seorang diantaranya berhasil diamankan.

Dua pelaku lainnya yang diketahui berdomisili di Kabupaten Maros berhasil kabur dan kini masih dalam pencarian polisi.

Kompas TV Di Surabaya seorang pria tertangkap karena melakukan perkosaan pada anak di bawah umur dengan modus berpura- pura sebagai fotografer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com