Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Pastikan Pasokan Elpiji di Timika Aman hingga 2019

Kompas.com - 16/10/2018, 15:52 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation VIII memastikan pasokan gas elpiji di wilayah Timika aman menyusul telah bersandarnya kapal pengangkut gas elpiji, MV Kedung Mas di Pelabuhan Pomako, Timika pada Sabtu pekan lalu (13/10/2018).

Kapal MV Kedung Mas yang mengangkut 13 kontainer berisi gas elpiji ukuran 12 kilogram sebanyak 7.374 tabung dan ukuran 50 kilogram 286 tabung nantinya akan memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Mimika menyusul adanya keterlambatan kapal pengangkut akibat deviasi rute.

Adapun pasokan tabung gas elpiji ukuran 5,5 kilogram, 12 kilogram, dan 50 kilogram dipastikan dapat mencukupi kebutuhan di Timika menyusul jadwal kedatangan Kapal Palung Mas yang mengangkut 2.000 tabung gas dan kapal milik agen yang membawa 1.120 tabung gas pada Kamis (18/10/2018).

Jumlah ini menambah stok gas elpiji di Timika mencapai 10.000 tabung gas di Kabupaten Mimika.

Selain itu, pada pertengahan November ini akan didatangkan 5.000 tabung untuk mengantisipasi kebutuhan di periode Natal dan Tahun Baru sehingga stok gas elpiji di Timika diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Januari 2019 mendatang.

Baca juga: Warga Mimika Rela Antre hingga Malam demi Gas Elpiji Seharga Rp 230.000

Region Manager Domestic Gas VIII, Probo Prasiddhahayu, menjelaskan, Pertamina senantiasa memastikan bahwa masyarakat di Timika bisa mendapatkan gas elpiji melalui agen karena pasokan elpiji aman.

“Kami selalu berupaya agar stok aman agar masyarakat mendapatkan elpiji dengan mudah. Masyarakat tidak perlu khawatir karena stok yang telah ada dapat mencukupi kebutuhan masyarakat saat ini bahkan hingga Januari 2019 mendatang,” ungkap Probo kepada Kompas.com, Selasa (16/10/2018).

Pertamina bersama dengan agen, sub-agen, dan outlet gas di wilayah Timika terus mendorong penggunaan bahan bakar ramah lingkungan baik untuk kebutuhan rumah tangga dan usaha di wilayah Timika dengan penggunaan bahan bakar gas.

Selain itu, Pertamina juga menyiapkan langkah agar keterlambatan kapal dapat diantisipasi. Pertamina senantiasa memberikan pelayanan yang prima bagi para konsumen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Kami juga mengapresiasi masyarakat yang telah setia menggunakan elpiji sebagai bahan bakar yang irit serta ramah lingkungan,” pungkas dia.

Sebelumnya, sejak dua pekan lalu kelangkaan gas elpiji sempat terjadi di Mimika.

Manajer Penjualan PT Mitra Indimatam Nusantara, Syafruddin, mengatakan, kelangkaan gas elpiji ini disebabkan kelalaian PT Temas yang merupakan jasa angkutan tol laut dengan mengalihkan perjalanan Kapal Kedung Mas 38 dari Makassar ke Kabupaten Merauke, Papua.

Kapal tersebut bertolak dari Pelabuhan Makassar pada 21 September dan diperkirakan tiba di Pelabuhan Poumako Timika 28 September.

Namun, kapal tersebut bukannya menuju Timika, melainkan langsung menuju Kabupaten Merauke.

"Dalam perjalanan dari Makassar ke Timika, KM Kedung Mas 38 melakukan deviasi atau mengalihkan pelayaran dari Makassar ke Timika menjadi Makassar ke Merauke," kata dia kepada Kompas.com.

Baca juga: Akibat Pengecer Sulit Dikontrol, Elpiji 3 Kg Langka dan Harganya Terus Melambung

Akibat keterlambatan ini, pihak distributor mengaku mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Sebab distributor sudah membayar ke pihak Pertamina untuk pembelian gas elpiji ukuran 50 kg, 12 kg dan 5,5 kg.

"Tentunya kami alami kerugian hingga ratusan juta rupiah," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com