Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Perusakan Sedekah Laut di Bantul, 9 Orang Diperiksa hingga Makna Sedekah Laut

Kompas.com - 15/10/2018, 18:16 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada Senin (10/9/2018), warga Bantul menggelar acara sedekah laut di Pantai Baron dan Kukup di Tanjungsari, Gunungkidul, DIY.

Tradisi turun temurun tersebut menarik ribuan wisatawan. Bagi masyarakat Jawa di pesisir, tradisi tersebut menyimbolkan rasa syukur terhadap Tuhan dan rezeki di sekitar pantai, khususnya para nelayan.

Namun, kurang lebih satu bulan sesudah acara di Pantai Baron, tepatnya Jumat (12/10/2018), sekelompok orang meneror warga nelayan di Pantai Baru, Srandakan, Bantul yang ingin mengadakan sedekah laut. 

9 orang telah diamankan polisi terkait kasus teror dan perusakan tersebut.

Ini fakta dari penelusuran Kompas.com.

1. Tradisi syukur kepada Tuhan atas kelimpahan hasil laut bagi nelayan

Seorang tokoh masyarakat mendoakan kepala kerbau dan berbagai jenis makanan yang akan dilarung ke laut dalam upacara sedekah laut untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan atas rezeki yang melimpah.Slamet Priyatin/Kompas.com Seorang tokoh masyarakat mendoakan kepala kerbau dan berbagai jenis makanan yang akan dilarung ke laut dalam upacara sedekah laut untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan atas rezeki yang melimpah.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bantul, Yasmuri mengatakan, sedekah laut telah menjadi adat dan tradisi masyarakat pesisir pantai dan bukan ritual yang dilarang, sejauh tidak ada unsur sesembahan atau musyrik.

Ketua Pengurus Cabang NU Bantul itu menjelaskan, ada tradisi lain yang serupa dengan tujuan bersyukur atas hasil bumi baik pertanian maupun perikanan.

Dalam ritual tersebut juga digaungkan doa-doa secara islami.

"Berdoanya juga kepada Allah, bukan kepada yang lain," katanya mengomentari aksi perusakan di Pantai Baru, Jumat (12/10/2018). 

Baca Juga: Sedekah Laut Sambut Tahun Baru Hijriah

2. Kronologi perusakan di Pantai Baru, Gunungkidul

Lokasi perusakan properti sedekah laut di Pantai Baru, Srandakan, Bantul, Yogyakarta, Jumat (12/10/2018) malam.KOMPAS.com/ DOKUMENTASI WARGA Lokasi perusakan properti sedekah laut di Pantai Baru, Srandakan, Bantul, Yogyakarta, Jumat (12/10/2018) malam.

Pada Jumat (12/10/2018) malam, sekitar pukul 23.45 WIB, sekelompok orang dengan menggunakan sepeda motor dan mobil tiba di lokasi sedekah laut di Pantai Baru, Srandakan, Bantul.

Gerombolan tersebut segera melakukan perusakan dan membuat warga serta panitia yang tengah sibuk menggelar acara persiapan sedekah laut untuk Sabtu (13/10/2018). Warga kalang kabut dan tak sedikit warga yang trauma dengan aksi tersebut.

"Yang jelas warga dan nelayan trauma," kata Tuwuh, salah satu warga.

Setelah itu, panitia acara sedekah laut memilih untuk tidak menggelar acara sedekah laut dan hanya mempertunjukkan reog.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com