PALU, KOMPAS.com – Sebagian warga Kota Palu masih mengeluhkan belum normalnya layanan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Mereka setiap hari harus mencari air ke tempat-tempat yang terdapat mata air dengan menggunakan galon atau jeriken.
Sejak gempa bumi bermagnitudo 7.4 dan diikuti gelombang tsunami pada Jumat (28/10/2018), warga Kota Palu kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya. Air bersih, listrik dan bahan bakar sulit didapat .
“Di daerah Palupi belum ada air bersih, kami setiap hari mencari air di kelurahan sebelah,” kata Sri Lestari, warga Palupi, Senin (15/10/2018).
Untuk kebutuhan air minum, masyarakat kawasan ini menggunakan air minum isi ulang yang sudah mulai membuka depotnya.
Baca juga: 3 Fakta di Balik Krisis Air Bersih di Bandung
Khusus untuk keperluan mandi, mencuci dan lainnya mereka harus mencari air bersih di tempat lain.
“Kebutuhan air kamar mandi lumayan banyak untuk mencukupi satu keluarga,” kata Sri Lestari.
Warga Palupi lainnya, Isna memilih mencuci baju di kantor tempatnya bekerja di pusat kota. Di kantornya air berlimpah dari pompa listrik yang tersedia di kantor.
“Kalau harus mencari air dalam jumlah banyak setiap hari melelahkan, cukup untuk air minum dan keperluan kamar mandi secukupnya,” ujar Isna.
Baca juga: Sulitnya Mendapat Air Bersih di Kota Bandung...
Saat ini, Kota Palu berangsur pulih, bahan bakar lebih dulu tersedia, listrik mulai menjangkau setiap keluarga, namun layanan air PDAM belum juga pulih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.