Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar Kulon Progo Berbusana Spektakuler Ramaikan Fashion Day Carnival

Kompas.com - 15/10/2018, 06:59 WIB
Dani Julius Zebua,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Ratusan pelajar dalam balutan busana unik dan spektakuler berbaris beriringan dalam Fashion Day Carnival 2018 di Kota Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Busana mereka menonjolkan ragam gaya dan cerita. Para pelajar itu berasal dari 16 SMA/SMK di Kulon Progo.

Peserta asal Madrasah Aliyah Negeri 2 Kulon Progo menonjol lantaran kontingennya menyertakan pelajar berbusana dari limbah mata pelajaran keterampilan di kelas Tata Busana.

Busana unik berpendar warna perak dan terkesan mewah berbentuk satwa burung yang sedang mengembangkan sayap. Warna itu menarik perhatian ribuan orang yang menonton karnaval.

Baca juga: Ada Dua Sesar Aktif di Surabaya, ITS Usulkan Pemetaan Kawasan Risiko Bencana

Dalam balutan itu, mereka berniat mempertontonkan bagaimana meneladani pahlawan nasional Nyi Ageng Serang sebagai pahlawan kebanggaan Kulon Progo.

“Hasil hari ini berasal dari kelas tata busana dan kelas agribisnis,” kata Astuti, Guru Bahasa Indonesia MAN 2, Minggu (14/10/2018).

MAN 2 sekolah Adiwiyata (penghargaan yang menerapkan pendidikan berbasis lingkungan hidup). Di karnaval kali ini, mereka mengandalkan keunggulan jurusan tata busana dan agribisnis di sekolah demi mengemas busana unik ini.

“Kita menggali inovasi dan kreatifitas di kalangan pelajar. Menantang keterampilan mereka dan jangan cepat puas. Hasilnya banyak dan banyak juga yang mencontoh kami,” kata Astuti

Limbah dari keterampilan di kelas Tata Busana di MAN 2 Kulon Progo ini malah menghasilkan busana satwa burung yang sedang mengembangkan sayap. Warna-warni busana itu menarik perhatian ribuan orang yang menonton karnaval di Fashion Day Carnival 2018 di Kota Wates, Minggu (14/10/2018).KOMPAS.com/DANI J Limbah dari keterampilan di kelas Tata Busana di MAN 2 Kulon Progo ini malah menghasilkan busana satwa burung yang sedang mengembangkan sayap. Warna-warni busana itu menarik perhatian ribuan orang yang menonton karnaval di Fashion Day Carnival 2018 di Kota Wates, Minggu (14/10/2018).

Berbeda kontingen berbeda konsep. Kontingen dari SMA Negeri 1 Wates mengenakan busana warna warni dari bahan dominan gabus lentur.

Semua dibentuk menyerupai bunga, pohon, kupu-kupu, hingga satwa burung. Sekolah ini berniat mengungkap pesan ketahanan flora fauna, adat budaya, selagi Kulon Progo giat membangun.

“Konsepnya Beauty of Kulon Progo. Kabupaten ini jewel (permata) yang semua orang tahu. (Banyak) orang dari luar masuk ke sini. Kabupaten ini pun kini sedang berbenar diri. Kita ingin flora dan fauna, seperti gunung dan alam, harus dipertahankan dan jangan sampai tergilas,” kata Ali Subhan, Guru SMA 1 sekaligus inisiator busana unik ini.

Baca juga: Mahasiswa ITB Kolaborasikan Epos Ramayana dan Fashion Etnik Futuristik

Pelajar dari belasan sekolah di Kulon Progo terjun membawa konsep berbeda-beda. Karnaval ini merupakan bagian dari Menoreh Art Festival 2018 yang dihelat untuk memeriahkan Hari Jadi ke-67 Kabupaten Kulon Progo.

MAF berlangsung maraton sepanjang 7-27 Oktober 2018, dengan menampilkan beragam kebudayaan. Termasuk mengakomodir potensi kreativitas seni dari kalangan pelajar tingkat SMA/SMK di hari ke-8 berlangsungnya MAF.

Pelajar tingkat SMA/SMK di Kulon Progo terjun dalam Fashion Day Carnival 2018 di Alun-alun Wates, Minggu (14/10/2018). Karnaval ini digelar Dinas Kebudayaan sebagai rangkaian Menoreh Art Festival (MAF) 2018 untuk menyemarakkan peringatan Hari Jadi ke-67 Kabupaten Kulon Progo.KOMPAS.com/DANI J Pelajar tingkat SMA/SMK di Kulon Progo terjun dalam Fashion Day Carnival 2018 di Alun-alun Wates, Minggu (14/10/2018). Karnaval ini digelar Dinas Kebudayaan sebagai rangkaian Menoreh Art Festival (MAF) 2018 untuk menyemarakkan peringatan Hari Jadi ke-67 Kabupaten Kulon Progo.

Meski berbeda konsep satu dengan lainnya, semua sekolah menunjukkan kebanggaan pada Kulon Progo lantas mewujudkannya dalam busana dan pertunjukkan mereka.

Tidak hanya penghormatan pada Nyi Ageng Serang, mereka mengungkap kebanggaan pada upaya pemerintah membangun bandara udara New Yogyakarta International Airport (NYIA), keberhasilan Geblek Renteng menembus pasar tanah air, bahkan ajakan siswa untuk melindungi satwa endemik lokal, serta banyak lagi.

Konsep ini tidak hanya dikemas dalam busana, tetapi berbagai tari semi tradisional yang menyertai seluruh penampilan mereka.

Baca juga: Indonesia Akan Gelar Fashion Show Busana Muslim Berkelas Dunia

Kepala Dinas Kebudayaan Kulon Progo, Untung Waluyo menilai kreativas pelajar telah berkembang pesat dan tidak sedikit yang diakui banyak kalangan. Karya-karya pelajar cukup pantas mendapat penghargaan dan menjadi perhatian warga.

Termasuk kreativitas pelajar kali ini pun dinilai berhasil mengemas tidak hanya filosofi, tetapi semua sumber daya yang ada di sekolahnya, harapan-harapan pelajar, dan semua potensi yang ada.  

Pelajar pun dianggap layak tampil saat ini.  "Semula kami mengira akan biasa-biasa saja tapi mereka bisa menampilkan karya luar biasa secara filosofi dalam penampilan mereka. Tidak sekadar unsur batik tapi juga mimpi-mimpi mampu mereka tuangkan,” kata Untung. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com