Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Periksa 9 Saksi Kasus Perusakan Properti Sedekah Laut di Bantul

Kompas.com - 13/10/2018, 18:18 WIB
Markus Yuwono,
Farid Assifa

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Bantul, Yogyakarta, memeriksa 9 orang saksi terkait perusakan peralatan sedekah laut. Masyarakat diminta untuk tidak terpancing isu provokatif.

Kapolres Bantul AKBP Sahat Marisi Hasibuan saat dihubungi wartawan membenarkan adanya perusakan yang dilakukan sekelompok orang di Pantai Baru, Srandakan, Bantul, Jumat (12/10/2018) malam.

"Sudah ditangani dan ada 9 orang yang diperiksa saat ini di Reskrim," katanya saat dihubungi wartawan, Sabtu (13/10/2018).

"Di situ ada perusakan terkait sedekah laut itu, ya ini sudah kita amankan. Masih kita dalami," imbuh dia

Pihaknya belum bisa menjelaskan terkait pemeriksaan para saksi, mengingat saat ini masih dalam pemeriksaan secara intensif.

"Memang kejadiannya ada, (saksi) masih diperiksa," ucapnya.

Baca juga: Sedekah Laut Sambut Tahun Baru Hijriah

Sahat mengatakan, pihaknya tetap mendalami kasus ini meski panitia tidak mempersoalkan kejadian itu dan berharap tidak terulang.

"Tapi tetap kita lakukan upaya dan proses hukum dengan pemeriksaan karena telah terjadi perusakan," katanya.

Pihak kepolisian menyita beberapa barang bukti. Di antaranya sebuah spanduk terkait penolakan ritual budaya yang rutin digelar setiap tahun ini. Terkait senjata tajam pun pihaknya belum bisa memastikan karena masih diselidiki.

"Kalau (mobil) ambulans belum, hanya spanduk dari ormas, dan ada penjor untuk ritual sedekah (laut) yang dirusak," ujarnya.

Pihaknya masih mencari pelaku perusakan. Ia meminta masyarakat tetap tenang.

Bukan ritual terlarang

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bantul, Yasmuri, berharap kejadian serupa tidak terulang.

Sebab, acara sedekah laut telah menjadi adat dan tradisi masyarakat pesisir pantai dan bukan sebuah ritual yang dilarang, sejauh tidak ada unsur sesembahan atau musyrik.

Ketua Pengurus Cabang NU Bantul itu menambahkan, ada tradisi lain yang serupa dengan tujuan bersyukur atas hasil bumi baik pertanian maupun perikanan. Dalam ritual kitu digelar doa-doa secara islami.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com