Pencarian 1 Korban Kapal Puskel yang Karam di Anambas Dilanjutkan Sabtu

ANAMBAS, KOMPAS.com - Pencarian satu korban hilang atas nama Raidah alias Zurai (25) akibat tenggelamnya kapal cepat Puskesmas Keliling (Puskel) Desa Nyamuk, Kecamatan Siantan, Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau (Kepri), dihentikan sementara.

"Karena kondisi sudah gelap, maka pencarian dihentikan sekitar pukul 18.45 WIB tadi. Pencarian kembali dilanjutkan besok, Sabtu (13/10/2018)," kata Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) Natuna, Amiruddin.

Amirrudin mengatakan, pencarian hari pertama oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari Lanal Tarempa, Satpolairud Polres Anambas dan BNPP Natuna tidak membuahkan hasil. Pencarian akan dilanjutkan besok mulai pukul 06.00 WIB.

"Pencarian akan dilanjutkan besok, korban yang belum ditemukan satu orang. Sedangkan nakhoda bernama Ibrahim berhasil selamat," jelas Amiruddin.

Dia mengatakan, pencarian sudah dilakukan sejak Kamis malam. Hanya saja tidak maksimal dan kemudian dilanjutkan pagi tadi, Jumat (12/10/2018).

"Mudah-mudahan saat pencarian besok, korban yang hilang berhasil kami temukan, dan kami berharap korban juga selamat seperti pada korban Ibrahim yang ternyata berhasil menyelamatkan diri dan bermalam di hutan," terangnya.

Baca juga: Satu dari 2 Korban Hilang Tenggelamnya Kapal Puskel di Anambas Selamat

Untuk pencarian Sabtu besok, pihaknya akan mengerahkan kapal karet Pos SAR Anambas 1 unit, dibantu KAL Baruk Lanal Anambas 1 unit, kapal nelayan 20 unit, speedboat pemda 1 unit dan speedboat milik masyarakat 6 unit.

"Kami juga akan melakukan penyisiran bibir pantai disekitar lokasi tenggelamnya kapal puskel tersebut," katanya.

Sebelumnya, sekitar pukul 19.30 WIB, Puskel Puskesmas Siantan Timur yang dinakhodai Ibrahim bertolak dari Pelabuhan Sri Siantan Tarempa menuju Desa Nyamuk dengan membawa rombongan 11 orang pegawai, termasuk keluarga Puskesmas Siantan Timur.

Baca juga: Begini Kronologi Kapal Puskel Tenggelam dan Tewaskan 4 Orang

Sekitar pukul 20.30 WIB, kapal tersebut tenggelam ketika berada di posisi 03°10.594 Utara-106°19.098 Timur di perairan Selat Aetang. Dalam musibah itu, enam penumpang dinyatakan selamat, 4 meninggal dan satu orang hilang.