SURABAYA, KOMPAS.com - Beberapa korban penipuan proyek Sipoa Group mengadu ke Mapolda Jawa Timur, Jumat (12/10/2018).
Mereka mengenakan atribut kaos 2 pasangan capres dan cawapres yang akan bertarung di Pilpres 2019 mendatang.
Penggunaan 2 atribut kaos itu dimaksudkan agar kedua pasangan capres dan cawapres peduli terhadap kasus tersebut.
"Siapapun yang jadi, saya harap bisa mengembalikan uang kami," kata Umar Kasianto yang mewakili korban penipuan apartemen atas nama Suprihatin.
Di Mapolda Jawa Timur, para korban menggelar mediasi dengan perwakilan Ditreskrimsus dan Ditintelkam. Para korban disarankan untuk membuat laporan resmi ke polisi atas kerugian yang dialami para korban tersebut.
"Kami memang menyarankan agar semua korban melapor ke kami, agar kasus ini berproses secara hukum. Memang kerugiannya tidak bisa langsung kembali," kata Direktur Kriminal Umum Polda Jawa Timur, Kombes Agung Yudha.
Baca juga: Yusril Minta KPK Awasi Proses Hukum Penipuan Apartemen di Surabaya
Pihaknya mengaku akan terus memproses laporan yang masuk. Saat ini sudah ada 6 tersangka yang sudah ditetapkan, sebagian tersangka bahkan sudah diadili.
Ada ratusan korban penipuan proyek aprtemen Sipoa Grup. Para korban sudah memproses jual beli apartemen di sejumlah titik di Surabaya dan Sudoarjo. Namun sampai waktu yang dijanjikan untuk serah terima unit, pengembang belum juga menyerahkan unit apartemen yang dibeli. Bahkan ada apartemen yang sama sekali belum dibangun.
Baca juga: Korban Penipuan Apartemen Tagih Janji Yusril soal Pendampingan Hukum
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.