Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bocah-bocah Pengasuh di Sampang, Bersekolah Sambil Mengasuh Adik (1)

Kompas.com - 12/10/2018, 07:56 WIB
Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Di sekolah, Ismail duduk di bangku kelas VI dan berada di urutan paling depan. bagian tengah. Kedua adiknya, duduk di bangku sebelah kanan dan kirinya. Itu dilakukan agar kedua adiknya tidak bercanda saat pelajaran di kelas dimulai.

Rupanya, di sekolah ini, Ismail tidak hanya sendiria yang ke sekolah sambil mengasuh adiknya. Namun banyak siswa lainnya. Seperti di kelas V, ada tiga anak. Termasuk Moh Zaenal Fatah (10) yang juga membawa adik sepupunya ke kelas. Ada juga Angga (10).

Rodiatul Adawiyah, salah satu guru di SDN Palenggiyen 1 menuturkan, siswa sambil mengasuh adiknya di sekolah sudah lama terjadi. Bahkan tidak hanya di sekolahnya saja, tetapi di sekolah-sekolah lain di sekitar desanya juga sama.

"Sudah biasa kalau di sini anak-anak membawa adiknya ke dalam kelas ikut belajar," terang Rodiatul Adawiyah.

Baca juga: Kisah Bocah Bertaruh Nyawa demi Selamatkan Adik dan Neneknya Saat Gempa Palu

Perempuan yang akrab disapa Ada ini menceritakan, kebiasaan anak-anak membawa adiknya ke kelas dikarenakan belum adanya pendidikan anak usia dini (PAUD).

Namun sejak ada PAUD, anak-anak mulai jarang membawa adiknya ke sekolah. Sebelum ada PAUD, setiap hari anak-anak membawa adiknya ke kelas.

"Sekarang hanya anak yang tidak masuk PAUD saja yang ikut ke kelas bersama kakaknya. Kalaupun ada, anak itu pulang dari PAUD langsung ke sekolah kakaknya ikut ke dalam kelas," imbuh Ada.

Faktor anak jadi pengasuh anak di sekolah, menurut Ada, karena orang tua anak tersebut sibuk bekerja mencari nafkah. Ada yang bertani, buruh tani, sibuk mencari air dan ada yang ditinggal merantau ke luar daerah dan luar negeri. Sehingga di rumah tidak ada yang mengasuhnya.

Setelah pelajaran di sekolah selesai, semua anak yang membawa adiknya ke sekolah, pulang bersama-sama. Anak-anak yang sekolah di PAUD, tidak berani pulang sendirian.

Sehingga harus menunggu kakaknya selesai belajar di sekolah. Termasuk Ismail dan kedua adiknya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com