Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Beruang di BBKSDA Riau Diberi Nama Marsha, Madu, dan Cemong

Kompas.com - 11/10/2018, 19:40 WIB
Idon Tanjung,
Khairina

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Tiga ekor anak beruang (Helarctos malayanus) dirawat petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.

Ketiga anak hewan buas yang sangat lucu dan menggemaskan itu berada di kandang transit di belakang kantor BBKSDA Riau.

Rini Deswita, salah satu dokter hewan BBKSDA Riau yang merawat tiga anak beruang mengatakan, beruang itu terdiri dari dua betina dan satu jantan.

Kamis (11/10/2018) siang, Rini dan penjaga satwa lainnya sedang memberikan susu kepada anak-anak beruang tersebut.

Sesekali anak beruang di keluarkan dari kandang besi dan berlari di dekat kandang-kandang satwa lainnya.

Rini mengatakan, ketiga anak beruang ini sudah diberi nama.

"Yang besar namanya Marsha, umurnya 5 bulan jenis kelamin betina. Kemudian Madu, umurnya 3 bulan jenis kelamin jantan dan Cemong, umurnya 2 bulan jenis kelamin betina. Ketiganya jenis beruang madu," kata Rini saat ditemui Kompas.com, Kamis.

Baca juga: BBKSDA Riau Rawat 3 Ekor Anak Beruang yang Lepas dari Induknya

Dia menuturkan, ketiga anak beruang ini dalam kondisi sehat. Setiap harinya, anak beruang diberikan susu dan juga buah-buahan.

"Ketiganya sudah lancar minum susu pakai dot. Kalau si Marsha sudah mulai belajar makan buah. Madu juga sudah bisa minum susu dan makan buah. Tapi kalau Cemong mulai belajar minum susu," kata Rini.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, ketiga anak beruang ini lepas dari induknya yang ditemukan oleh warga beberapa waktu kemudian. Kemudian warga menyerah kepada BBKSDA Riau.

"Anak beruang diserahkan warga Kabupaten Siak, Indragiri Hulu (Inhu) dan Pelalawan," ujar Rini.

Pada awal diserahkan, kondisi ketiga anak beruang cukup kurus. Sehingga, diberikan suntik vitamin dan gizi.

"Sekarang ketiganya sudah gemuk. Marsha yang paling gemuk badannya. Sekarang ketiga sehat dan aktif. Paling degil itu, si Madu. Kadang suka menggigit dan mencakar," jelas Rini.

Lebih lanjut, Rini menjelaskan, ketiga anak beruang ini bisa dilepasliarkan setelah berusia 2 tahun.

"Anak beruang mulai mandiri usia 2 tahun dan akan berpisah dari induknya. Beruang adalah hewan yang soliter (suka menyendiri) dan aktif pada malam hari," sebut Rini.

Artinya, Marsha, Madu dan Cemong akan dibesarkan terlebih dahulu oleh BBKSDA Riau sebelum dikembalikan ke habitatnya.

"Kalau usianya sudah dua tahun akan kami lepasliarkan. Tapi kalau masih anak-anak, dikhawatirkan mati atau dimangsa binatang buas lainnya," jelas Rini.

Sebelumnya, BBKSDA Riau menerima tiga ekor anak beruang yang diserahkan oleh masyarakat.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com