Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Makassar Tangkap Tersangka Penipuan dengan Modus Korban Bencana

Kompas.com - 11/10/2018, 16:05 WIB
Hendra Cipto,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Pasca-bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng), banyak beredar pesan singkat (SMS) dan tersebar di berbagai media sosial terkait permintaan bantuan yang mengaku sebagai keluarga korban.

Pada SMS penipuan bernomor 085338643339 bertuliskan “Tolong bantu keluarga kami korban Gempa Tsunami PALU-DONGGALA via Rekening BRI: 780601004778535 atas nama RISA RISTIANTI cabang BRI PALU-DONGGALA”.

Selain lewat SMS, pesan ini juga disebarkan lewat berbagai media sosial.

Aparat Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polrestabes Makassar kemudian menyelidiki kasus tersebut. Hingga akhirnya, polisi memastikan pesan pemintaan bantuan untuk korban bencana Sulteng lewat SMS dan media sosial adalah modus penipuan.

Polisi terus melakukan penyelidikan dan melacak nomor telepon yang mengirim pesan SMS permintaan bantuan itu. Hingga akhirnya, polisi menangkap tersangka berinisial LR (41) di Amparita, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (10/10/2018).

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polrestabes Makassar, Kompol Wirdhanto Hadicaksono dalam konfrensi persnya, Kamis (11/10/2018), mengatakan, tersangka dalam aksinya telah menerima sumbangan puluhan juta rupiah dan telah digunakan Rp 10 juta untuk kepentingan pribadinya.

Baca juga: Korban Penipuan CPNS Diminta Lapor Polisi

Dari tanggan tersangka yang berprofesi sebagai petani ini, polisi menyita barang bukti berupa laptop, modem, rekening tabungan BRI Cabang Palu Donggala yang dibeli seharga Rp 1,2 juta, beberapa unit telepon seluler untuk menyebar SMS penipuan serta beberapa SIM card.

“Dengan menggunakan aplikasi yang disebut dengan SMS Cahster, tersangka berupaya merangkai kata-kata untuk bisa disampaikan dan kemudian dengan aplikasi tersebut dan beberapa SIM card yang digunakan pesan tersebut bisa ditujukan dengan luas, termasuk juga dengan menggunakan modem,” jelasnya.

Wirdhanto menuturkan, pihaknya akan meminta pihak BRI agar membuka rekening yang digunakan tersangka menerima dana sumbangan untuk korban bencana Sulteng.

Dengan dibukanya data rekening tersebut, barulah bisa diketahui jumlah korban yang telah menyetorkan uang sumbangan dan total sumbangan yang masuk.

“Kita akan minta juga pihak bank BRI agar menelusuri nama pemilik rekening yang digunakan tersangka. Tersangka mengaku membeli rekening sebagai menerima sumbangan bantuan bencana Sulteng dari seseorang di Kabupaten Pangkep, Sulsel. Jadi tersangka menarik uang sumbangan yang masuk ke rekening melalui ATM yang dimilikinya,” tuturnya.

Menurut Wirdhanto, tersangka mengaku baru pertama kali melakukan penipuan. Tersangka mengaku nekat melakukan penipuan karena terdesak kebutuhan ekonomi akibat selama 2 tahun gagal panen.

“Dengan adanya momen bencana di Sulteng, tersangka pun melancarkan aksinya menyebarkan SMS penipuan permintaan bantuan sumbangan. Dia pun mengaku sebagai korban bencana gempa bumi dan tsunami di Sulteng,” tambahnya.

Baca juga: Diduga Lakukan Penipuan, Ahmad Dhani Tak Penuhi Panggilan Polisi

Wirdhanto mengimbau masyarakat, khususnya Kota Makassar, untuk berhati-hati terkait permintaan sumbangan yang mengatasnamakan keluarga korban bencana alam. Masyarakat diminta tidak mudah percaya dengan penyebaran berita bohong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com