Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-gempa, Proses Belajar di Universitas Tadulako Dimulai Pekan Depan

Kompas.com - 11/10/2018, 16:03 WIB
Caroline Damanik

Editor

Sumber Antara

BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan bahwa proses belajar-mengajar di Universitas Tadulako, Palu, akan dimulai pada pekan depan.

"Kampus mulai beraktivitas minggu depan, kami sudah berbicara dengan rektor mengenai hal tersebut," ujar Menristekdikti usai meresmikan industri-katalis pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/20/2018).

Untuk bangunan kampus yang roboh akibat gempa bermagnitudo 7,4 pada 28 September 2018, Nasir mengatakan bahwa pihaknya akan mengalokasikan dana untuk pembangunan di universitas tersebut pada tahun depan.

Saat ini, pihak kementerian sedang melakukan pendataan terhadap mahasiswa dan dosen yang menjadi korban gempa, dan juga pada sejumlah bangunan yang roboh.

"Kami meminta agar proses belajar-mengajar terus berlanjut. Jangan sampai mahasiswa yang terkena bencana pindah ke kampus lain," katanya.

Nasir meminta jangan sampai mahasiswa terkatung-katung akibat bencana sehingga kuliah berhenti. Pihaknya juga sedang melakukan pembahasan dengan rektor mengenai pembebasan biaya di kampus ataupun beasiswa.

Sebelumnya, Kemenristedikti juga akan memberikan bantuan beasiswa, baik bagi mahasiswa yang tengah kuliah di Palu dan Donggala maupun mahasiswa asal Palu dan Donggala yang tengah menempuh studi di perguruan tinggi di luar Sulawesi Tengah.

Diperkirakan, saat ini terdapat 3.530 mahasiswa asal Sulawesi Tengah yang tengah menempuh studi di 35 perguruan tinggi di Indonesia.

Data yang dimiliki Kementerian, saat ini terdapat 37 perguruan tinggi di wilayah Sulawesi Tengah, baik negeri maupun swasta, dengan 61.827 mahasiswa. Saat ini, Kementerian tengah mengumpulkan data mengenai dosen, mahasiswa ataupun tenaga kependidikan di perguruan tinggi yang menjadi korban bencana alam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com