Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulama Kaget Ada Grup FB Beranggotakan Ribuan Gay di Tasikmalaya

Kompas.com - 10/10/2018, 14:30 WIB
Irwan Nugraha,
Khairina

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tasikmalaya, Haji Edeng Zainal Abidin, mengaku kaget dengan adanya penemuan ribuan gay yang tergabung dalam grup Facebook Gay Singaparna Baru dan Gay Ciawi.

Pihaknya langsung mengajak semua stakeholder mulai dari pemerintah sampai ke tingkat pendidikan keluarga untuk menghentikan hal tersebut.

"Kami para ulama dan kiai mengajak kepada semua pihak, mulai dari pemerintahan sampai ke tataran keluarga para orang tua untuk menghentikan penyakit masyarakat ini supaya virus tidak terus menyebar. Kami kaget mengetahui di Tasikmalaya ada seperti ini dan mengucapkan Innalillahi Waiinailaihi Rojiun," jelas Edeng di kantornya, Rabu (10/10/2018).

FKUB, tambah Edeng, akan terus menelusuri sebab dan asal muasal fenomena mencengangkan di Tasikmalaya yang dikenal sebagai kota santri ini.

Apakah grup gay ini ada yang menggerakkan atau dibentuk oleh para anggotanya.

"Kami akan telusuri sebabnya apa karena selama ini Tasikmalaya dikenal aman tentram. Jelas hal ini adalah penyakit yang sudah menyimpang dari kaidah agama Islam," ungkapnya.

Baca juga: KPAID Tasikmalaya Temukan Grup FB Gay Singaparna dengan 1.200 Anggota

Edeng pun meminta kepada pemerintah daerah dan stakeholder lainnya untuk segera menghentikan dan mencegah gay di Tasikmalaya terus menyebar. 

"Kewajiban pemerintah untuk menangani hal seperti ini, tapi bukan hanya pemerintah saja harus dibantu oleh semua elemen masyarakat. Kami para ulama dan kiai akan terus mendukung pencegahan hal ini," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya menemukan perkumpulan gay asal Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya yang berkomunikasi melalui media sosial Facebook, Rabu (10/10/2018).

Dalam grup tersebut ditemukan percakapan sesama anggota gay tentang hubungan sesama jenis tersebut bahkan sampai ke transaksi dan penawaran berhubungan secara terang-terangan.

Grup gay ini mengatasnamakan wilayah kecamatan di Tasikmalaya. Baru ditemukan dua grup gay yakni gay Singaparna dan gay Ciawi dalam media sosial Facebook. 

Kompas TV Sejumlah pasal krusial dalam rancangan undang-undang KUHP, masih dibahas antara pemerintah dan DPR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com