Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelamar CPNS Mengeluhkan Dugaan Praktik Pungli di Disdukcapil Ambon

Kompas.com - 10/10/2018, 11:54 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com — Sejumlah pelamar CPNS yang sedang mengurus data kependudukan di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Ambon mengeluhkan adanya dugaan praktik pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum pegawai di kantor tersebut.

Para pelamar CPNS ini mengeluh lantaran dugaan pungli yang dilakukan oknum pegawai Disdukcapil Kota Ambon dilakukan terang-terangan.

Lebih ironis lagi, akibat praktik itu banyak pelamar CPNS yang sudah berhari-hari mengantre tidak mendapat pelayanan secara maksimal.

“Kita sudah antre berhari-hari untuk pengurusan, tapi ada yang baru datang langsung dilayani dengan baik, itu karena mereka membayar sejumlah uang. Saya lihat sendiri,” kata Buce, salah seorang pelamar saat ditemui Kompas.com di halaman Kantor Disdukcapil Ambon, Rabu (10/10/2018).

Baca juga: Ribuan Sarjana di Ambon Terancam Gagal Ikut Tes CPNS

Buce mengaku, dia sempat memergoki sejumlah pelamar yang membayar sejumlah uang kepada oknum pegawai Disdukcapil dan hasilnya mereka yang membayar dipermudah dalam pengurusan data kependudukan.

“Saat saya masuk ke dalam ruangan, mereka suruh saya kalau mau cepat bayar Rp 100.000 ke pegawai, tapi saya tidak punya uang lebih saat itu dan saya tidak mau lakukan itu,” katanya.

Pelamar lainnya, Sany, mengatakan, dugaan praktik pungli oleh oknum Disdukcapil bukan hanya isapan jempol sebab banyak pelamar yang juga mengambil jalan pintas untuk mempercepat pengurusan di kantor tersebut.

“Pelayanan mereka sangat buruk sekali, kalau punya uang langsung selesai tapi kalau tidak punya uang dan kenalan, ya antre berhari-hari,” tuturnya kesal.

Baca juga: Pemerintah Akan Naikan Gaji Guru Honorer yang Tak Lolos CPNS dan PPPK

Dia meminta Kepala Dinas Disdukcapil Ambon dan aparat kepolisian agar dapat mengusut dan memproses oknum pegawai yang terlibat dalam kasus tersbeut.

”Iyalah harus diproses, masa pelayanan seperti ini pakai pungli dan nepotisme,” ujarnya.

Menanggapi tudingan itu, Kepala Disdukcapil Kota Ambon Sally Haurissa yang dikonfirmasi Kompas.com, Rabu siang, mengakui  ada calo dan oknum pegawai yang sengaja memanfaatkan situasi tersebut untuk mengambil keuntungan.

“Informasi begini yang saya butuhkan. Memang kalau mau jujur ada banyak calo dan oknum pegawai yang sengaja memanfaatkan kondisi ini,” katanya.

Dia mengimbau kepada para pelamar kerja yang sementara berurusan di Kantor Disdukcapil sebaiknya mencatat nama oknum pegawai yang meminta sejumlah uang dari calon pelamar agar dapat diproses dan diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

“Saya harap kalau dong (mereka) dapat seperti itu langsung catat nama pegawainya atau foto pegawai yang bersangkutan dan laporkan ke saya biar kita bisa ambil tindakan,” ajaknya.

Sally juga menegaskan jika terbukti ada oknum pegawai yang sengaja meminta imbalan dari pelamar CPNS, dia akan langsung melaporkan oknum pegawai tersebut kepada Wali Kota Ambon.

”Saya akan laporkan ke wali kota kalau ada pegawai yang lakukan hal seperti itu, makanya saya juga minta bantuan dari rekan-rekan wartawan soal ini,” ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com