Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Temanggung Siap "Ngamen" Pasarkan Produk Lokal

Kompas.com - 09/10/2018, 11:04 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TEMANGGUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, siap "ngamen" untuk mengembangkan segala potensi lokal demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Bupati Temanggung Muhamad Al Khadziq mengakui, wilayah ini masih belum menunjukkan taringnya dan bersaing dengan daerah lain di Indonesia, khususnya Jawa Tengah.

"Kami siap ngamen ke mana pun, menjadi marketing, jualan produk-produk lokal Temanggung supaya ada efek positif bagi roda ekonomi masyarakat Temanggung, juga menumbuhkan pengusaha-pengusaha muda," kata Khadziq saat memberikan paparan dalam diskusi bersama Peguyuban Pengusaha Temanggung, Senin (8/10/2018) malam.

Khadziq mendorong para pengusaha untuk ikut andil dalam upaya pengembangan potensi masyarakat di sekitarnya. Ia menyebut, misalnya, potensi kopi yang melimpah di kawasan lereng Sumbing dan Sindoro perlu mendapat dukungan para pengusaha.

Ia pun berencana akan mencanangkan program "sehari minum kopi Temanggung" untuk mengangakat potensi tersebut.

"Kopi yang diminum harus kopi lokal Temanggung. Bikin kopi yang harganya di bawah Rp 500, kalau lebih dari itu tetap akan kalah dengan kopi merek pabrikan, pengusaha harus siap," tandas Khadziq yang baru saja menjabat sebagai bupati sebulan lalu itu.

Baca juga: Istri Ditahan KPK, Bupati Temanggung Ditemani Anak saat Sertijab

Kemudian, batik Temanggung juga memiliki peluang besar untuk dikembangkan. Sejauh ini masyarakat lebih memilih membeli batik ke luar daerah karena harga yang lebih murah.

Sama halnya dengan kuliner dan seni budaya khas Temanggung yang belum dikemas secara optimal. Ia ingin sektor ini menjadi produk berkualitas nasional, bahkan internasional, sehingga mampu menarik wisatawan datang ke kabupaten ini.

"Silakan masyarakat berkreasi, jangan takut. Pemerintah siap memberikan perlindungan, pembelaan. Kami terbuka untuk dialog dengan pengusaha dan warga. Harapan kami 5 tahun ke depan produk lokal akan terkenal," paparnya.

Sementara itu, dalam diskusi tersebut, Khadziq menyerap sejumlah aspirasi pengusaha yang selama ini menjadi hambatan mereka dalam pengembangan usaha, di antaranya persoalan perizinan dan masyarakat yang belum terbuka dengan investasi.

"Selain itu juga dialog antara dunia usaha dengan pemerintah yang belum bagus, jadi kami ingin membuka dialog-dialog itu karena dengan dialog masalah bisa diselesaikan bersaman," ujarnya.

Baca juga: Sebagian Wilayah Temanggung Alami Krisis Air

Ketua Paguyuban Pengusaha Temanggung, Budi Santoso, mengaku siap mendukung dan mengakomodasi produk-produk lokal masyarakat. Ia menilai, banyak produk lokal seperti kopi asli Temanggug, yang masih harus dikembangkan secara profesional.

"Kopi perlu dikelola profesional, sehingga maju, bisa dijual keluar daerah. Kami pengusaha di bidang swalayan juga menjual produk lokal setempat, kami minta mereka untuk menjaga kualitas," urainya.

Budi berharap pesoalan-persoalan seperti perizinan serta dialog antara pengusaha dan pemerintah daerah bisa betul-betul terealisasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com