Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asylla, Penari Gandrung Terkecil di Pagelaran Gandrung Sewu Banyuwangi

Kompas.com - 08/10/2018, 10:54 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Asylla Azza Dzakira Rahma terlihat asyik memainkan selendang merahnya di tepi lapangan sepakbola Stadion Diponegoro Kabupaten Banyuwangi, Minggu (7/10/2018) malam.

Sesekali dengan lincah, dia menggerakkan kepala dan tangannya sesuai dengan irama gamelan yang dimainkan di sebelahnya.

Tidak lama kemudian, Asylla berlari ke arah ibunya untuk meminta minum, lalu duduk tenang di atas rumput bersama beberapa rekannya.

Bocah perempuan yang akrab dipanggil Asylla itu adalah salah satu penari gandrung dalam pagelaran tari kolosal Gandrung Sewu yang melibatkan 1.168 penari gadrung yang akan digelar Sabtu (20/10/2018).

Baca juga: Kisah Mat Kanon, Penari Kepercayaan Bung Karno

 

Di usianya yang belum genap 4 tahun, Asylla di percaya sebagai pemain di salah satu fragmen di pagelaran tersebut. Malam itu, dia bersama 1.000 lebih penari sedang mengikuti gladi bersih.

"Aku nanti acting jadi gandrung cilik yang diajari sama penari gandrung yang sudah besar," katanya sambil tersenyum.

Dia sendiri memilih ikut gladi bersih dan menunggu sampai kegiatan gladi bersih selesai karena suka melihat banyak orang yang menari dan bermain musik.

"Aku sih sebenarnya pingin ikut nari lama kayak mbak-mbak. Tapi katanya masih kecil. Tapi aku seneng bisa ikut nari Gandrung Sewu. Senang banget pokoknya," kata bocah perempuan kelahiran 31 Oktober 2014 tersebut.

Dia kemudian memeragakan cara menari gandrung di hadapan Kompas.com sambil menggerakkan selendang dan kipas dengan lincah.

"Tapi aku belum bisa nyanyi gandrung.Nanti kalau sudah besar mau belajar nyanyinya," celetuknya.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Mata Hari, Penari Eksotis dan Seorang Mata-mata

Sementara itu Endang Nurhayati (35), ibu Asylla yang berprofesi sebagai guru tari kepada Kompas.com mengatakan, saat mengandung Asylla, dia tetap aktif mengajar tari sehingga tidak heran jika anak keduannya yang baru masuk TK tersebut sangat pandai menari.

"Dia mengenal tari sejak masih dalam perut. Saat hamil saya tetap mengajar tari. Sejak mulai bisa jalan, dia selalu menirukan gerakan-gerakan tari khususnya gandrung," jelas Endang.

Selain itu, Asylla selalu ikut ibunya saat melatih tari sehingga mau tidak mau dia sering berinteraksi dengan para penari hampir setiap hari.

Dia juga beberapa kali tampil untuk menari gandrung di sekolah hingga di beberapa event seni di Banyuwangi.

Untuk pagelaran Gandrung Sewu, menurut Endang, Asylla berlatih setiap sore sejak sebulan terakhir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com