Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Fakta Pengungsi di Jalan Kemiri Kota Palu, Tak Tersentuh Bantuan hingga Korban Luka-Luka

Kompas.com - 08/10/2018, 05:30 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nasib sebagian pengungsi di Palu masih terkatung-katung, khususnya para pengungsi di depan Museum Negeri Sulawesi.

Mereka mengaku hanya baru mendapat sekali bantuan ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjenguk mereka. Setelah itu, tak ada bantuan lagi yang datang.

Berikut fakta kondisi para pengungsi di Palu pasca-gempa.

1. 19 pengungsi asal Balaroa kekurangan bantuan

Kondisi pengungsi di depan Museum Negeri Sulawesi Tengah. Mereka mengaku belum mendapat bantuan bahan pangan dari pemerintah.KOMPAS.com/ROSYID A AZHAR Kondisi pengungsi di depan Museum Negeri Sulawesi Tengah. Mereka mengaku belum mendapat bantuan bahan pangan dari pemerintah.

Subaini, salah satu korban gempa asal Kelurahan Balaroa, mengatakan, dirinya pernah mendatangi Polsek sekitar mereka mengungsi untuk meminta bantuan. Saat itu, petugas memintanya menunggu pesan singkat dari petugas.

"Tadi saya (sudah) lapor dan antre di Polsek tapi disuruh tunggu. Katanya mereka akan kirim pesan singkat. Padahal saya tidak punya ponsel," kata Subaini, salah satu pengungsi di jalan Kemiri, Kota Palu, Minggu (7/10/2018).

Subaini dan 18 orang lainnya saat ini kebingungan untuk mencari makanan. Mereka hanya bisa bertahan di bangunan bekas di Jalan Kemiri, Kota Palu atau di depan Museum Negeri Sulawesi.

"Belum pernah ada pendataan dari pemerintah. Kami bingung mau minta bantuan makanan di mana?" kata Subaini, Minggu (7/10/2018).

Baca Juga: Kami Hanya Sekali Dapat Sembako Saat Jokowi Datang, Setelah Itu Tak Ada Lagi...

2. Hanya sekali mendapat bantuan saat Jokowi datang, setelah itu...

Presiden Joko Widodo mengunjungi Perumnas Balaroa, Kota Palu, Sulawesi Tengah,  Minggu (30/9/2018). Gempa bermagnitudo 7,4 yang mengguncang Donggala dan Palu mengakibatkan ribuan bangunan rusak dan sedikitnya 420 orang meninggal dunia.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Presiden Joko Widodo mengunjungi Perumnas Balaroa, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). Gempa bermagnitudo 7,4 yang mengguncang Donggala dan Palu mengakibatkan ribuan bangunan rusak dan sedikitnya 420 orang meninggal dunia.

"Kami hanya sekali mendapat paket sembako saat Presiden Jokowi datang, isinya ada beras dan minyak goreng. Setelah itu tidak lagi," kata Rahman (42), warga Balaroa, Sabtu (6/10/2018).

Rahman dan Subaini mengaku keluar dari Balaroa karena sudah tidak punya rumah lagi.

Rahman pun berharap, pemerintah dapat memberikan bahan makanan, termasuk makanan anak dan bayi.

"Kami bisa hidup karena dibantu saudara yang datang menjenguk," ujar Rahman.

Baca JugaCerita Para "Pendekar Listrik" yang Bekerja Siang Malam Pulihkan Jaringan di Palu

3. Kondisi pengungsi di depan Museum Negeri

Kondisi Kelurahan Balaroa di Sulawesi Tengah yang hancur ditelan bumi setelah gempa bumi dahsyat mengguncang Sulawesi Tengah.KOMPAS.com/ROSYID A AZHAR Kondisi Kelurahan Balaroa di Sulawesi Tengah yang hancur ditelan bumi setelah gempa bumi dahsyat mengguncang Sulawesi Tengah.

Subaini menjelaskan kondisi para pengungsi yang ada bersama dirinya. Jumlah total ada 19 orang, termasuk anak-anak dan bayi.

Lalu ada 2 perempuan yang terluka dan salah satunya mendapat 14 jahitan akibat tertindih beton yang terdapat besinya.

Subaini dan para pengungsi lainnya masih bertahan di tempat ini karena berharap keluarganya akan menemukan mereka.

Baca Juga: Perjuangan Para Korban Gempa yang Mengungsi, yang Penting Keluar dari Palu

Sumber: KOMPAS.com (Rosyid A Azhar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com