Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melestarikan Kearifkan Lokal Melalui Pesta Budaya Asmat

Kompas.com - 06/10/2018, 07:51 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


JAYAPURA, KOMPAS.com - Wakil Bupati Asmat, Papua, Thomas Eppe Safanpo, mengajak masyarakat untuk tetap meningkatkan dan melestarikan kearifan budaya lokal.

Hal ini dikatakan Thomas saat membuka Festival Pesta Budaya Asmat ke-33 tahun 2018, di Lapangan Yos Sudarso, Kota Agats, Jumat (5/10/2018).

Menurut dia, 'Festival Pesta Budaya Asmat' bukanlah hal yang baru bagi masyarakat Asmat, di mana festival ini setiap tahunnya digelar.

Sebab, melalui festival ini, semata-mata untuk menjaga kearifal lokal orang Asmat.

"Perayaan pesta budaya ini semata-mata untuk menjaga kearifan lokal orang Asmat yang sudah dianut dan jalankan setiap tahun berjalan,” kata dia.

Baca juga: 12 Rangkaian Festival Budaya di Bulan Oktober

Awalnya, festival ini digelar pertama kali tahun 1981 oleh Keuskupan Agats.

Seiring berjalannya waktu, pemerintah kemudian hadir dan bekerja sama dengan pihak Keuskupan untuk menyelenggarakan festival ini.

“Pemerintah Kabupaten Asmat turut hadir dan mendukung penuh pelaksanaan pesta budaya. Mari kita rayakan budaya leluhur orang Asmat yang sejak lama sudah dirayakan,” tutur dia.

Sementara itu, Uskup Keuskupan Agats Aloysius Murwito mengatakan, tifa, nyanyian dan ukiran, adalah tiga unsur budaya orang Asmat yang dijalankan dalam kehidupan sehari-hari.

Sebab, menurut orang Asmat, tanpa ada instrumen tifa, nyanyian dan ukiran, maka kehidupan mereka terasa hampa serta tidak mengembirakan.

Digelarnya festival ini setiap tahun adalah bentuk untuk mempertahankan budaya leluhur orang Asmat sehingga tetap kokoh dan ditingkatkan.

Baca juga: Yuk ke Karimunjawa, Ada Festival Budaya Sepekan Penuh

“Apalagi, pesta budaya Asmat sudah menggema dan dikenal oleh seluru penjuru negeri di Indonesia maupun penjuru dunia,” kata dia.

Di tahun 2018, Festival Pesta Budaya Asmat digelar mulai 4-9 Oktober, dengan mengusung tema 'Gemakan Lagu dan Tifa Dalam Melestarikan Pesta di Tanah Asmat'.

Dalam festival ini tercatat 454 seniman dan seniwati, yang terdiri dari 214 pengukir, 75 penganyam, 90 penari, dan 75 peserta formasi perahu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com