Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liang Lahad Itu Tak Pernah Terisi oleh Jenazah Ardi, Atlet yang Tewas di Hotel Roa Roa...

Kompas.com - 05/10/2018, 18:29 WIB
Andi Hartik,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Penantian keluarga Ardi Kurniawan pupus. Jenazah Ardi tidak bisa dipulangkan karena kondisi yang tidak memungkinkan.

Ardi Kurniawan (29) adalah atlet paralayang asal Kota Batu yang menjadi korban tewas saat gempa dan tsunami melanda Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9/2018). Ardi ditemukan tertimbun puing bangunan Hotel Roa Roa, tempatnya menginap.

"Jenazah harus dikuburkan di sana karena tidak bisa dibawa pulang karena kondisi tidak memungkinkan," kata Andri Sisnanto, adik Ardi, saat ditemui di rumahnya, Rabu (3/10/2018).

Baca juga: Tangis Bahagia Syaiful Bertemu Sang Ibu Setelah Berjibaku Membalik Jenazah yang Bergelimpangan

Andri yang mewakili pihak keluarga mengaku ikhlas meskipun belum sempat melihat langsung kondisi kakaknya pascagempa.

"Semua ikhlas karena itu yang terbaik," katanya.

Andri mengatakan, salah satu yang mempersulit kepulangan jenazah Ardi adalah banyaknya korban selamat yang membutuhkan pengungsian sehingga kendaraan yang diterjunkan fokus mengangkut korban yang selamat.

"Yang sulit keluar dari Palu. Karena masih banyak korban selamat yang ingin keluar dari Palu," katanya.

Baca juga: Tiga Hari Hans Dengar Suara Putrinya Minta Tolong dari Reruntuhan Hotel Roa Roa, Makin Hari Makin Lemah...

Sebelumnya, pihak keluarga optimistis jenazah Ardi bisa dipulangkan. Bahkan, keluarga sudah menggali liang lahat untuk penguburan Ardi di TPU Songgokerto, Kota Batu.

Bagi Andri, Ardi merupakan kakak, teman sekaligus guru. Sebab, dua bersaudara itu merupakan atlet paralayang. Ardi selaku kakak kerap mengajari Andri terbang. Mereka kerap berlatih bersama, bahkan mengikuti kejuaraan bersama.

"Iya kakak, teman, sebagai guru yang ngajari saya. Sedih merasa kehilangan," katanya.

"Kalau saya terbang salah, Mas Gundul (Ardi) yang ngasih tahu, yang ngawasi saya kalau ada lomba-lomba," ungkapnya.

Baca juga: Petaka di Petobo, Aspal seperti Gelombang dan Lumpur Keluar dari Perut Bumi, seperti Mau Kiamat

Ardi Kurniawan berada di Palu untuk mengikuti kejuaraan paralayang dalam Palu Nomoni 2018. Ardi yang memuncaki klasemen sementara menjadi korban tewas dalam gempa yang mengguncang Palu pada Jumat (28/9/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com