Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta di Balik Proyek Jalan Yogya-Wonosari, Belajar Terganggu hingga Terserang Batuk

Kompas.com - 05/10/2018, 18:05 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para siswa dari dua sekolah dasar di Gunung Kidul terserang batuk dan alergi setelah debu dari proyek pembangunan jalan alternatif Yogyakarta-Wonosari, mengotori ruang kelas mereka.

Dua sekolah tersebut adalah SD Gading Asri dan SD Kanisius Beji Gading IV, Gading, Playen. Kondisi tersebut sudah dirasakan para siswa dan guru sejak dua bulan lalu.

Sementara itu, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPR) Kabupaten Gunung Kidul berjanji untuk menindaklanjuti keluhan tersebut.

Berikut fakta yang terungkap dari kasus tersebut.

1. Kelas penuh debu, siswa terserang batuk

Ilustrasi siswa SDKOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Ilustrasi siswa SD

"Sejak dua bulan terakhir, kami terserang batuk terutama anak-anak. Silakan lihat ruangan kami diselimuti debu," kata Kepala Sekolah Gading Asri, Sunandarya saat ditemui di ruangannya, Jumat (5/10/2018).

"Ada beberapa yang sakit, terutama batuk, kemungkinan karena debu yang sampai masuk ke ruangan," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Yustina, salah satu guru SD Kanisius Beji.

"Upaya kami hanya menyediakan masker, itu pun namanya juga anak-anak, kadang dipakai kadang tidak. Selain itu, saat alat berat beroperasi anak-anak banyak yang ingin nonton, padahal itu jam belajar," kata Yustina.

Baca Juga: Siswa SD Terserang Penyakit Akibat Debu Pembangunan Jalan

2. Nyaris tak ada jarak dengan jalan

Siswa sekolah dasar, saat melihat proses pembangunan jalan tol di Protomulyo Kaliwungu. KOMPAStravel  /Slamet Priyatin KOMPAS.Travel /Slamet Priyatin Siswa sekolah dasar, saat melihat proses pembangunan jalan tol di Protomulyo Kaliwungu. KOMPAStravel /Slamet Priyatin

Letak SD Kanisius Beji nyaris tak ada jarak dengan jalan atau lokasi proyek tersebut.

Sekolah tersebut memiliki 89 anak yang setiap harinya terpaksa menghirup udara tidak sehat.

"Sekolah kami nyaris tidak ada batas dengan lokasi proyek. Debu masuk ke ruangan kelas, udara terasa apek, mau bernapas terganggu. Anak-anak juga terserang batuk," kata Yustina, salah satu guru SD Kanisius Beji.

Sementara itu, salah satu murid di SD Gading Asri, Aufa (10), mengaku telah terserang batuk dan alergi.

"Batuk, kena alergi juga," katanya.

Baca Juga: Belasan Anak SD Keracunan Permen, Polisi Turun Tangan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com