Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Udara Palembang Mulai Tercemar Kabut Asap

Kompas.com - 05/10/2018, 17:47 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di kawasan Ogan Ilir (OI) dan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menyebabkan kabut asap telah memasuki wilayah Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Akibatnya, pencemaran udara pun kini telah mulai dirasakan. Hasil Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) kini telah mencapai 151-150 mikron/gram dan berada di level tidak sehat, Jumat (5/10/2018).

Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Klas I Kenten Palembang, Nandang Pangaribowo menjelaskan, naiknya ISPU ke level tidak sehat karena belum adanya curah hujan.

Kekeringan di beberapa wilayah, berdampak pada pencemaran udara akibat kebakaran hutan dan lahan.

“Partikel debu juga menjadi meningkat sehingga kondisi udara menjadi tidak sehat,” kata Nanadang.

Baca juga: Pakai Bom Air, Kebakaran Hutan di Gunung Sumbing Berkurang

Tak hanya udara, jarak pandang di Kota Palembang pun kini telah berkisar 1-2 kilometer akibat tertutup asap. 

Nandang mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menggunakan masker ketika berada di luar ruangan dalam beraktivitas.

Jika kondisi ini (karhutla)  terus terjadi maka kondisi udara pun bisa semakin buruk. Sebaiknya masyarakat menggunakan masker ketika berada di luar,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori menambahkan, sejauh ini tingkat kebakaran hutan di Sumsel terus bertambah.

Selain itu, beberapa lahan yang terbakar seperti di kawasan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Muara Enim, Ogan Ilir (OI), dan beberapa lahan lainnya belum dapat dipadamkan karena kondisi lahan yang begitu luas.

Baca juga: Luas Kebakaran Hutan di Gunung Sindoro Capai 245 Hektar

“Tim masih di lapangan untuk proses pemadaman, karena memang wilayahnya sangat luas yang terbakar,” jelas Ansori.

Ansori juga tak menampik, asap yang masuk ke Kota Palembang akibat kebakaran lahan. Terlebih lagi curah hujan yang minim.

“Sekarang proses modifikasi cuaca masih dilakukan untuk menurunkan hujan. Kami juga berharap kondisi udara bisa membaik,” ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com