Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SD Terserang Penyakit Akibat Debu Pembangunan Jalan

Kompas.com - 05/10/2018, 14:29 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Kegiatan belajar mengajar (KBM) beberapa Sekolah Dasar (SD) di wilayah Desa Gading, Kecamatan Playen, Gununungkidul, Yogyakarta, terganggu debu cukup pekat akibat pembangunan jalan baru alternatif Yogyakarta- Wonosari.

Peserta didik terserang batuk dan ruangan kelas menjadi kotor.

Dua SD terdampak debu adalah SD Asri dan SD Kanisius Beji Gading IV, Gading, Playen.

Lembaga pendidikan tersebut terkena imbas langsung dari pengerjaan proyek karena lokasinya tepat di pinggir jalan.

"Sejak dua bulan terakhir, kami terserang batuk terutama anak-anak. Silakan lihat ruangan kami diselimuti debu," kata Kepala Sekolah Gading Asri Sunandarya saat ditemui di ruangannya, Jumat (5/10/2018).

Baca juga: RI Boyong 23 Medali di Olimpiade Matematika Tingkat SD di China
"Ada beberapa yang sakit, terutama batuk, kemungkinan karena debu yang sampai masuk ke ruangan,"katanya.

Upaya dari pihak sekolah sejauh ini memberikan anak masker untuk meminimalisir debu. Hanya saja, namanya juga anak-anak, terkadang lupa dibawa pulang dan tidak dikenakan lagi.

Padahal,dari pantauan di lokasi, debu banyak sekali beterbangan ketika kendaraan lalu lalang di sekitar sekolah yang memiliki ada 172 anak.

Selain itu, pihaknya sudah mengadukan ke Dewan Pendidikan Gunungkidul agar segera ada tindakan.

"Selain debu, suara bising kendaraan saat KBM, kasihan anak-anak,"ucapnya

Salah satu orangtua siswa, Harno, mengatakan, dirinya berharap ada penyemprotan jalan sehingga dapat meminimalisir debu yang berterbangan.

"Sudah kami bicarakan, tetapi hanya 2 kali. Kami minta dilakukan minimal 4 kali atau selama KBM,"katanya

Salah seorang siswa, Aufa (10), mengaku mengalami batuk karena banyaknya debu yang berseliweran di sekitar sekolah.

"Batuk, kena alergi juga,"katanya.

Baca juga: Belasan Anak SD Keracunan Permen, Polisi Turun Tangan

Selain SD Gading Asri, SD Kanisius Beji juga merasakan dampak serupa. Sebanyak 89 anak terpaksa menghirup udara tidak sehat, bahkan lebih parah dibandingkan SD Gading Asri. Sebab, sekolah tersebut jaraknya hanya beberapa meter dari pembangunan jalan.

"Sekolah kami nyaris tidak ada batas dengan lokasi proyek. Debu masuk ke ruangan kelas, udara terasa apek, mau bernafas terganggu. Anak-anak juga terserang batuk," kata seorang guru SD Kanisius Yustina.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com