KOMPAS.com — Orangtua tidak akan pernah meninggalkan anak mereka ketika sedang tertimpa bencana. Begitu juga dengan Hans Bobonggoi. Pria asal Palu tersebut masih meyakini putrinya, Lesni Bobonggoi (19), masih hidup di bawah reruntuhan Hotel Roa Roa.
Dirinya pun tak pernah lelah menunggu kabar baik dari para petugas evakuasi hingga hari ketujuh setelah gempa bermagnitudo 7,4 mengguncang Palu, Jumat (28/9/2018) lalu.
Berikut fakta yang terungkap dari penantian Hans Bobonggoi.
Saat mengetahui tempat bekerja Lesni roboh diguncang gempa bermagnitudo 7,4, Jumat (28/9/2018), Hans segera mencari keberadaan putrinya tersebut.
Dengan linggis di tangan, Hans mengangkat satu demi satu puing bangunan. Tangannya tak berhenti menyingkirkan reruntuhan beton tanpa mempedulikan keselamatannya sendiri.
Saat itu, bangunan hotel Roa Roa rawan roboh pascagempa. Hans hanya terus berharap akan menemukan putrinya.
Hans akhirnya berhenti menggali puing-puing Hotel Roa Roa saat alat berat dan petugas Tim SAR telah tiba di lokasi itu. Namun, Hans tidak serta-merta meninggalkan putrinya tertimbun di bawah reruntuhan.
Siang malam Hans berjaga di sekitar hotel dengan harapan putrinya segera ditemukan. Hatinya pun percaya, putrinya tercinta, Lesni, masih hidup.
"Saya berharap Lesni masih bisa diselamatkan karena masih ada keajaiban di dunia ini," ungkap Hans.
Baca Juga: Ikut Menggali, Hans Percaya Putrinya Masih Hidup di Balik Puing Hotel Roa Roa
Tujuh hari telah berlalu pascagempa terjadi. Pencarian korban oleh Tim SAR di Hotel Roa Roa juga tak pernah putus.
Puluhan korban telah ditemukan. Ada yang selamat, namun ada juga yang sudah meninggal dunia.
Begitu juga dengan harapan Hans, tidak pernah terputus untuk keselamatan putrinya.
"Saya mohon doanya agar Lesni dan korban lainnya segera ditemukan," ungkap Hans di tengah pencarian, Kamis (4/10/2018).
Baca Juga: Jenazah Warga Negara Korea Selatan Ditemukan di Reruntuhan Hotel Roa Roa