Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa di Sumba Timur, 3 Sekolah dan 1 Jembatan Rusak

Kompas.com - 04/10/2018, 21:27 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Reni Susanti

Tim Redaksi

WAINGAPU, KOMPAS.com - Gempa bumi beruntun yang terjadi di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyebabkan sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan.

Bupati Sumba Timur Gideon Mbiliyora mengatakan, data kerusakan bangunan belum diperoleh secara menyeluruh. Karena hingga kini masih dilakukan pendataan.

"Saya baru dapat laporan kerusakan pada jembatan dan tiga sekolah," ungkap Gideon kepada Kompas.com, Kamis (4/10/2018) malam.

Menurut Gideon, jembatan yang rusak yakni Jembatan Baing, yang berada di Desa Hadakamali, Kecamatan Wulla Waijelu.

"Jembatan itu aspalnya yang retak, tapi bukan besi gelagarnya," sebut Gideon.

Baca juga: Seorang Wanita Ditangkap, Diduga Sebar Hoaks Gempa dan Tsunami di Sumbawa

Sedangkan tiga sekolah yang rusak yakni SD Inpres Wainggai, SMPN 1 Lewa, dan SDN Makamenggit.

"Saya masih terus menunggu laporan kerusakan bangunan lainnya jika masih ada," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 24 kali gempa bumi mengguncang Kabupaten Sumba Timur, Selasa (2/10/2018) dan 18 kali gempa bumi pada Rabu (3/10/2018).

Gempa bumi tersebut terjadi secara beruntun sejak pagi mulai pukul 7.12 Wita, hingga menjelang malam pada pukul 17.34 Wita.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Waingapu, Sumba Timur, Arief Tyastama mengatakan, gempa tersebut bermagnitudo 3,3 hingga 6,3.

Baca juga: Soputan dan Gamalama Erupsi, Apa Gempa dan Letusan Gunung Menular?

Menurut Arief, dari 24 kali gempa, hanya enam yang dirasakan warga, yakni bermagnitudo 4,9 dan 5,2 serta 5,3; 5,9; 6, serta 6,3.

Arief mengatakan, hingga saat ini, pihaknya masih terus memantau perkembangan gempa bumi di Sumba Timur.

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com